Jakarta, Aktual.com — Psikolog, Liza Marielly Djaprie, menjelaskan, jika ‘bullying’ dapat terjadi dimana saja baik di sekolah, lingkungan sekitar hingga rumah atau keluarga.

Ada banyak penyebab hal ini tidak baik ini muncul dari diri pribadi pelaku seperti di antaranya rasa kesal atau permusuhan, rasa kurang percaya diri, dan dendam maupun akibat pengaruh negatif dari luar.

‘Verbal bullying’ makin marak terjadi saat ini di kalangan masyarakat Indonesia yang sangat aktif dalam dunia maya. Bahkan, sampai di kalangan anak-anak dan kurang adanya ‘filter’ di mana sayangnya belum ada kesadaran yang kuat dari masyarakat untuk mengulangi hal tersebut.

Liza menyebutkan, bahwa pada intinya ‘bullying’ merupakan “tindakan secara mendasar yang dilakukan satu orang kepada orang lain atau sekelompok orang lainnya dimana harus ada tiga komponennya yaitu adanya kekuatan yang tidak seimbang, tindakan repatitive yang tidak dilakukan satu kali akan tetapi berulang-ulang kali, dan yang terakhir tindakan yang dilakukan ada intensinya dan itu memang benar-benar diatur, direncanakan, dan diniatkan oleh pelaku inilah definisi terjadinya ‘bullying’,” urai ia menjelaskan, saat ditemui Aktual.com, di kawasan Senayan, di Jakarta.

Tak hanya itu, Liza menyebutkan, beberapa tipe ‘bullying’.

“Saat ini ‘bullying’ sendiri terbagi menjadi enam tipe yaitu ‘bullying’ fisik seperti pemukulan, ‘sexual bullying’, ‘prejudice bullying’ yang berkaitan dengan ras, ‘cyber bullying’, dan ‘verbal bullying’,” tutur ia.

“Dan yang paling berbahaya di antara enam itu adalah ‘cyber bullying’ dan ‘verbal bullying’. Mengapa? Memang dampaknya tidak terlihat akan tetapi ini sangat berbahaya. Ini sangat membuat hati seseorang sakit dan ini bisa menjadi salah satu penyebab bunuh diri,” papar ia menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh: