Lebih lanjut Wijaya menyebutkan bahwa wartawan yang berminat untuk mengikuti program PIMA 2023 dapat mendaftar dan menggali informasi lebih lanjut melalui tautan bit.ly/PIMA2023, WhatsApp (WA) 0858 1726 3888 (Ana), atau alamat email resmi panitia di mediaaward@pupuk-indonesia.com.

Tidak hanya soal Pupuk Indonesia, program apresiasi karya jurnalistik ini juga meliputi kinerja dan aktivitas operasional dari kesepuluh anak perusahaan. Adapun kesepuluh anak usaha Pupuk Indonesia adalah PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Petrokimia Gresik, PT Rekayasa Industri, PT Pupuk Indonesia Niaga, PT Pupuk Indonesia Utilitas, PT Pupuk Indonesia Pangan, dan PT Pupuk Indonesia Logistik.

Setidaknya terdapat dua sub tema dalam ajang ini. Pertama, terkait upaya Pupuk Indonesia dalam mendukung sektor pertanian dan keterjangkauan pupuk, serta upaya dalam memberikan kawalan budidaya kepada petani melalui program Makmur untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Adapun sub tema kedua, terkait peran Pupuk Indonesia Grup dalam menciptakan masa depan baru melalui hilirisasi industri dan diversifikasi usaha ke bidang petrokimia, termasuk pengembangan clean ammonia dan kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan menjadi perusahaan Go Global sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir.

Dalam ajang ini, Pupuk Indonesia akan memberikan apresiasi total senilai Rp 210.000.000,- untuk seluruh pemenang dan nominasi. Adapun kategori dalam kompetisi ini terdiri dari kategori Media Cetak, Media Online, Media Televisi, dan Photo Essay. Sedangkan untuk periode lomba berlaku untuk publikasi yang terbit pada tanggal 1 Oktober hingga 30 November 2023. Pengumuman dan penyerahan hadiah sendiri direncanakan akan digelar pada bulan Desember 2023.

“Kami berharap melalui program ini publik semakin mendapat banyak informasi dan teredukasi tentang perkembangan industri pupuk nasional, khususnya Pupuk Indonesia Grup dalam mendukung ketahanan pangan serta upayanya dalam mengembangkan bisnis strategis pada industri petrokimia nasional,” jelas Wijaya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Zaenal Arifin
Editor: Rizky Zulkarnain