Ekonon Senior, Rizal Ramli saat diskusi dengan tema “Indonesia Perlu Pemimpin Optimis yang Bawa Perubahan” di gelar di Tebet, Jakarta Selatan, Senin ( 25/2/2019). Rizal mengungkapkan bahwa penurunan angka kemiskinan di era Jokowi – JK menunjukan paling rendah dari era kepemimpinan semua presiden sebelumnya sejak reformasi. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pidato Presiden Joko Widodo memarahi para menteri di kabinet hingga kini belum membuahkan apa-apa. Bahkan ancaman perombakan kabinet yang secara gamblang diutarakan Jokowi juga belum terbukti.

Belum lagi Jokowi merombak kabinet, pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun melemparkan tantangan. Dia menilai Jokowi akan lulus ujian jika mampu mereshuffle Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Tantangan itu disampaikan lantaran Menko Luhut dianggap kerap membuat gaduh selama pandemik berlangsung. Mulai dari pernyataan kontroversi mengenai kedatangan tenaga kerja asing (TKA) dari China di tengah pandemik, hingga keengganan meladeni ekonom senior DR. Rizal Ramli berdebat mengenai masalah utang negara

Bagi Rizal Ramli sendiri, tantangan yang disampaikan Ubedilah Badrun terlalu muluk. Sambil menyindir, Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid mengatakan bahwa Jokowi tidak punya nyali untuk sampai mencopot Luhut.

“Sudahlah ndak usah mimpi. Ndak punya nyali, wong beraninya sama yang ecek-ecek doang,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi,(2/7).

Tidak hanya itu, Rizal Ramli juga menilai pidato kemarahan Jokowi yang diunggah 10 hari setelah marah sebatas “facial treatment”. Sindiran sarkas ini diutarakan lantaran apa yang dilakukan Jokowi tidak ubahnya seseorang yang pergi ke salon untuk melakukan perawatan wajah yang rusak.

“Ini (pidato Jokowi) kan cuman ‘facial treatment’ doang,” tuturnya.

Lebih lanjut, mantan Menko Kemaritiman itu menegaskan bahwa kondisi ekonomi, sosial, dan pandemik yang kian parah merupakan cermin dari kelemahan kepemimpinan. Semua itu terjadi karena kapasitas pemimpin yang menurutnya.