Ekonon Senior, Rizal Ramli saat diskusi dengan tema “Indonesia Perlu Pemimpin Optimis yang Bawa Perubahan” di gelar di Tebet, Jakarta Selatan, Senin ( 25/2/2019). Rizal mengungkapkan bahwa penurunan angka kemiskinan di era Jokowi – JK menunjukan paling rendah dari era kepemimpinan semua presiden sebelumnya sejak reformasi. AKTUAL/Tino Oktaviano
Jakarta, Aktual.com – Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno dianggap mampu meningkatkan daya beli masyarakat bila terpilih memimpin Indonesia. Targetnya dalam 100 hari setelah dilantik.
“Kondisi ini (daya beli rendah) akan kembali normal dalam 100 hari pemerintahan Prabowo bila nanti terpilih menjadi Presiden,” ujar Ekonom Senior Rizal Ramli, Senin (25/3). 
Dirinya mengaku telah berdiskusi dengan Prabowo terkait strategi untuk meningkatkan daya beli masyarakat dalam jangka 3 bulan. Upaya meningkatkan daya beli dilakukan melalui beberapa hal. 
Penurunan tarif listrik menjadi hal pertama. “Kita akan turunkan tarif listrik seperti dua tahun lalu,” ungkap mantan Menko Maritim dan Sumber Daya itu. 
Ia menilai, dengan memberlakukan tarif listrik seperti dua tahun lalu sama dengan memberikan penghematan pada rumah tangga kelas ekonomi menengah ke bawah sebesar Rp 700 ribu per bulan. 
Selain penurunan tarif listrik, Rizal menambahkan, Prabowo juga setuju menghapus sistem kartel pangan.
“Sistem kuota itu kita hapus, semua orang berhak mengimpor namun akan dikenakan tarif 30 persen,” terangnya. 
Dia meyakini dengan penghapusan kuota impor itu akan menyebabkan penurunan harga komoditi impor seperti daging, bawang, beras dan gula. 
“Harga daging dan bawang bisa turun sampai 70 persen, begitupula dengan beras dan gula. Sedangkan pemerintah akan mendapatkan tarif sebesar 30 persen, tidak seperti saat ini pemerintah tidak dapat apa-apa,” tambahnya. 
Pendiri lembaga think thank Econit ini menjelaskan, dengan turunnya harga kebutuhan dapur itu, bisa menghemat pengeluaran rumah tangga sebesar Rp 50 ribu setiap hari. 
“Artinya akan ada sisa belanja sebesar Rp 1,5 juta setiap bulan dan jika ditambah penghematan listrik maka rumah tangga dapat menyimpan uangnya sebesar Rp 2,2 juta setiap bulan,” sambungnya. 
Dia menambahkan, dengan nilai penghematan sebesar Rp 2,2 juta itu maka akan menyebabkan daya beli rumah tangga kembali membaik. “Ini saya sudah mendapatkan jaminan dari Prabowo dan saya yakin dia tidak bohong,” ucap Rizal Ramli menambahkan. 

Artikel ini ditulis oleh: