Jakarta, Aktual.com – Sangat disayangkan bangsa yang besar seperti Indonesia mempunyai pemimpin yang jauh dari harapan rakyat, karena saat ini Jokowi dinilai pemimpin labil dalam membuat kebijakan.

Demikian disampaikan Menurut Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI), Panji Nugraha dalam siaran persnya, Selasa (7/7).

Pernyataan tersebut menanggapi kebijakan Jokowi yang dinilai keliru menandatangani PP 46/ 2015 tentang Jaminan Hari Tua (JHT) dengan mengubah mekanisme penerimaan JHT dari kepesertaan 5 tahun dari Peraturan Pemerintah (PP) sebelumnya menjadi kepesertaan 10 tahun.

“Jokowi tidak belajar dari kesalahan yang lalu, seperti salah menandatangani Peraturan Pemerintah menaikan tunjangan DP mobil pejabat karena tidak membaca dan saat ini hal serupa terulang lagi. Ini adalah bukti nyata bahwa kapasitas Jokowi belum mumpuni,” paparnya panjang lebar.

Panji mengingatkan, Jokowi harus belajar dari awal dan membangkitkan kesadaran diri bahwa keputusan yang Ia ambil menyangkut hakekat hidup orang banyak.

Tak hanya itu, netizen juga mengkritik Jokowi, setelah hastag#SudahlahJokowi, kini hashtag #JokowiSalahTeken sempat menjadi trending topic worldwide di dunia maya pada tanggal 5 Juli 2015.

“Protes keras rakyat saat ini harusnya menjadi acuan Jokowi untuk segera sadar dan kembali ke jalan yang benar sesuai konstitusi dalam membuat kebijakan, karena jika tidak ada perubahan dalam beberapa bulan kedepan, jangan salahkan rakyat menuntut perubahan dijalanan,” tutup Panji.

Artikel ini ditulis oleh: