Juru bicara Presiden Johan Budi SP (tengah) berbincang dengan dua anggota Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana (kanan) dan Sukardi Rinakit (kiri) sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas yang membahas soal pengelolaan kawasan perdagangan bebas Batam di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/1). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/16.

Jakarta, Aktual.com — Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, mengungkapkan pernah memberikan pesan kepada Johan Budi SP sebelum resmi dilantik menjadi juru bicara presiden.

Pesan tersebut disampaikannya melalui grup WhatsApp yang berisi ‘alumnus’ komisi antirasuah, menyusul adanya pertanyaan Johan tentang bagaimana tawaran menjadi jubir kepresidenan kepadanya.

“Dalam WA Alumni KPK, saya katakan, ‘Terserah Mas Johan mau jadi alat KPK di presiden atau alat presiden di KPK’,” ujar dia disela diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/2).

Merespon jawabannya, beber Abdullah, Johan hanya tersenyum. “Beliau mau bermain diantara dua ‘gelombang’ itu,” tandasnya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Johan Budi sebagai juru bicaranya, 12 Januari lalu. Alasannya, berpengalaman dan mampu mengomunikasikan program pemerintah.

Selain mengomunikasikan program presiden dan pemerintah, Johan juga bertanggung jawab menjadi koordinator humas semua kementerian.

Sebelumnya, mantan wartawan itu pernah menjabat sebagai juru bicara KPK serta pelaksana tugas (plt) KPK.

Dia juga pernah mengikuti seleksi calon pimpinan KPK. Namun, gagal lolos, lantaran saat voting di DPR suaranya di bawah lima pimpinan terpilih.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby