Suasana pembagian satu unit kompor gas dan hijab/jilbab oleh Ketua RT16/04 di Cakung, Jakarta Timur, Senin (3/4). Foto: aktual.com

Jakarta, Aktual.com – Mendekati pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang akan digelar pada tanggal 19 April mendatang, segala cara untuk meraup suara dari masyarakat pun dilakukan. Mulai dari kampanye hitam (black campaign) hingga politik uang (money politics).

Di Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (3/4) seorang Ketua RT16 RW04, bernama Marlina dicurigai melakukan “politik uang” untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat kepada pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

“Politik uang” itu berupa pembagian satu unit kompor gas beserta hijab atau jilbab dengan corak dan warna yang sama seperti seragam pasangan Ahok-Djarot, kotak-kotak.

Satu unit kompor gas dan sehelai hijab/jilbab yang dibagikan oleh Ketua RT16/04 Marlina kepada warga di Cakung, Jakarta Timur, Senin (3/4). Foto: Aktual.com
Satu unit kompor gas dan sehelai hijab/jilbab yang dibagikan oleh Ketua RT16/04 Marlina kepada warga di Cakung, Jakarta Timur, Senin (3/4). Foto: Aktual.com

Dikatakan salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya, awalnya pembagian itu ingin dilakukan di aula Mushollah, namun dilarang.

“Tadi pembagian dibelakang rumah ketua RT depan Musholah. Terus dari DKM Mushollah melarang,” katanya kepada Aktual.com di Jakarta, Senin (3/4).

Warga sadar jika pembagian yang dilakukan Marlina itu “politik uang”, dirinya berinisiatif mengabadikan kegiatan tersebut dengan kamera selularnya (handphone). Namun inisiatif itu diketahui oleh Marlina yang kemudian menegurnya. “Dia (Ketua RT Marlina) bilang, buat apa lu moto-motoin (foto-foto)? Lu wartawan, lu paparazi hah?,” kata sang warga menirukan ucapan Marlina dengan nada keras.

Bukan hanya menegur dengan nada keras saja, Marlina justru meminta foto-foto yang sudah diambil oleh warga itu untuk dihapus dari selularnya seraya mengancam. “Lu ngga tahu siapa gue?,” kata warga itu menirukan ucapan Marlina.

 

Laporan Warnoto.

Artikel ini ditulis oleh: