Jakarta, Aktual.com – Grup band rock, Rodinda, yang digawangi Prananda Prabowo, putra mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri merilis lagu berjudul “penghianat” yang tengah dibicarakan publik.

Prolog video itu, Prananda dengan raut wajah penuh kebencian Prananda. Prolog dari Prananda itu langsung disambut dengan teriakan “pengkhianat” dan hantaman  musik cadas.

Videoklip “Pengkhianat” berdurasi 3,37 menit itu diunggah di YouTube oleh akun RODINDA MUSIK INDONESIA.

https://www.youtube.com/watch?v=eBD4IuWSEfs&app=desktop

Kemunculan Prananda itu juga diulas oleh situs megawati.org. Situs tersebut merupakan media yang menyampaikan berbagai hal tentang Megawati, terutama pidato-pidato Ketua Umum PDI-P itu.

“Prananda Prabowo atau biasa disapa Nanan dikenal menyukai aliran musik cadas. Band asal Inggris Iron Maiden menjadi favoritnya. Dia juga jago bermain bass. Ia menggabungkan cintanya pada musik dengan ideologi Bung Karno yang ia pegang teguh. Rodinda selama ini kerap menyanyikan lagu-lagu bertema nasionalisme sebagai pesan kepada anak muda agar menjaga patriotisme mereka,” demikian seperti dikutip dari artikel “Putra Megawati Luncurkan Lagu Berjudul Pengkhianat” demikian kutipan situs megawati.org.

Artikel itu juga mencakup lirik lagu “Pengkhianat” dan ditutup dengan pertanyaan “Lalu siapakah yang dimaksud Prananda sebagai pengkhianat?”

Para netizen ramai membicarakan lagu dengan lirik bernada kebencian itu. Di Twitter, para netizen mengaitkan lagu tersebut dengan pihak tertentu.

Berikut lirik lagu tersebut:

“Telah kuserahkan seluruh jiwaku
Untuk menjadi nafas dalam gerak langkah perjuanganmu
Dasar kau pengkhianat

Sangkakala pertarungan
Kau tiupkan dua jago
Kau pikir karena kuasamu
Mati langkahku kau buat
Janji mu tipu muslihat
Senyummu bulus membius
Cukup sampai di sini lukaku
dendamnya kurawat
Tapi sisa waktu kesumatku

Dasar kau pengkhianat
Pengkhianat berwajah santun
Dasar kau pengkhianat
Lihatlah kau berbuat tebarmu

Tempus Abire Tibi Est
Tempus Abire Tibi Est
Waktumu sudah habis
Manusia tak punya malu

Janjimu tipu muslihat
Senyummu bulus membius
Cukup sampai disini lukaku
dendamnya kurawat
Tapi sisa waktu kesumatmu

Dasar kau pengkhianat
Pengkhianat berwajah santun
Dasar kau pengkhianat
Lihatlah kau perbuat tebarmu

Waktumu sudah habis
Manusia tak punya malu
Tunggu saatnya kan tiba
Pasti lah akan tiba
Tiba masa kubuat perhitungan

Artikel ini ditulis oleh: