Terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) tahun 2005 Siti Fadilah Supari (kanan) mendengarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (15/3/2017). Jaksa penuntut umum menghadirkan empat saksi dari internal Kementerian Kesehatan untuk dikonfrontir soal pengadaan alat kesehatan dari anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2005-2007. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Mantan Menteri Kesehatan (Menkes), Siti Fadilah menyatakan bahwa gejala COVID-19 varian Omicron terbilang ringan. Namun varian ini lebih menular dibanding varian Delta.

Hal ini ia sampaikan dalam sebuah video Youtube Realita TV. Sontak video tersebut pun menjadi ramai diperbincangkan di media sosial.

“Omicron itu karena mutasi dari sedikit protein, tetapi strain-nya tetap yang lama, yang berubah sifatnya adalah yang ada di ujung protein itu. Nah, kemudian didramatisasi gitu kayaknya, (sampai bilang) mati lo kalau kena Omicron,” tutur Fadilah, dikutip dari detikHealth, Minggu (25/12).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, adanya varian Omicron perlu menjadi tanda waspada dunia, termasuk Indonesia.

Terlebih dengan ditemukannya kasus varian Omicron yang membludak di beberapa negara Eropa.

“Nggak [dramatisasi] lah. Kita lihat di Inggris dengan 90 ribu kasus per hari, Belanda sudah lockdown, Swiss pengetatan, dan Amerika Serikat fasilitas kesehatannya mulai kewalahan karena banyak orang yang tertular,” ujar Nadia, beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, Menkes RI Budi Gunadi Sadikin menyebut varian Omicron memiliki kemampuan penularan berkali lipat dari varian Delta. Selain itu kemampuan netralisasi vaksin COVID-19, termasuk dosis booster, terbukti lebih rendah melawan varian Omicron dibanding varian Corona lainnya.

“Sudah terbukti sekarang bahwa kemampuan menetralisir virus pasca infeksi dan imunisasi menurun terhadap Omicron dibanding varian lain,” ujar Menkes.

Sebagai informasi, Kemenkes RI mengkonfirmasi total Omicron di Indonesia sebanyak 19 kasus. Adapun pelaku perjalanan yang terkonfirmasi Omicron didominasi kedatangan dari Turki.

Adanya penemuan total kasus 19 Omicron, Nadia mengimbau untuk seluruh masyarakat tidak bepergian sementara waktu dan menunda perjalanan ke luar negeri.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi