Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (kanan) bersama Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala memberikan keterangan usai dialog antara KPK, lembaga negara serta perwakilan sektor swasta di Gedung KPK Jakarta, Selasa (9/8). Pertemuan itu menyepakati penanganan dan pencegahan korupsi antara KPK, lembaga negara serta sektor swasta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo dan Wakilnya Alexander Marwata, tak satu suara dalam menyampaikan informasi ihwal dugaan korupsi berbagai Direksi di beberapa BUMN.

Alexander yang ditemui dalam sebuah acara di hotel Royal Kuningan, Jakarta, siang tadi, malah tidak tahu saat dikonfirmasi ihwal dugaan korupsi Direksi BUMN yang sebelumnya lebih dulu diungkapkan Agus.

“Yang mana? Waduh, saya malah baru dengar,” ucap Alexander dengan wajah polosnya, Kamis (15/9).

Menurut Alexander, korupsi jajaran Direksi BUMN bukan ‘penyakit’ baru. KPK pun telah menjerat beberapa petinggi BUMN misalnya yang baru saja divonis, Direktur PT Brantas Abipraya, Sudi Wantoko, mantan Direktur Pengolahan PT Pertamina, Suroso Atmomartoyo.

“Itu kan modus lama, Suroso kan seperti itu,” kata dia.

Kemarin, Agus mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki dugaan korupsi sejumlah pejabat BUMN. Katanya, banyak Direksi BUMN yang membuka rekening di Singapura.

Dugaan KPK, rekening tersebut untuk menyimpan harta yang disinyalir berasal dari tindak pidana korupsi.

“Direktur BUMN terima di Singapura? Kasus itu ada dan tidak hanya satu, dan nilainya pasti tidak kecil,” beber Agus usai menghadiri acara di bilangan Kuningan, Jakarta, Rabu (14/9).

 

*Zhacky

Artikel ini ditulis oleh: