Jakarta, Aktual.co — Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta, Ubedillah Badrun, meyakini Presiden hanya diberikan informasi secara tidak utuh oleh Menteri ESDM, Sudirman Said dan Menteri BUMN, Rini Soemarno mengenai keputusan soal pembubaran Petral-PES.
“Pembubaran petral juga jangan-jangan hanya dilapori secara nggak utuh,” ucapnya saat berbincang dengan Aktual.co, Jum’at (5/6). (Baca: Sudirman Said dan Faisal Basri Bohong Soal Petral)
Ubed, sapaan akrabnya ini, menjelaskan alasan keyakinan tersebut, setelah berkaca pada kesalahan para pembantu Presiden soal data tentang kelahiran Soekarno dalam pidatonya. 
“Maka dari itu presiden jangan sok tahu, dan menggampangkan sesuatu. Kalau begini terus negara akan rusak,” demikian Ubed.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pengamat Energi Yusri Usman meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memanggil pihak terkait dalam pertemuan pada tanggal 17 Desember 2014 antara tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM), Petral, dan Menteri ESDM Sudirman Said, yang berlangsung di Kementerian ESDM.
“Kalau Faisal bilang Petral ada mafia migas, harus dibuka isi dari pertemuan, terkait apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu,” kata Yusri, Jumat (29/5).

Artikel ini ditulis oleh: