“Hasilnya, RUU Terorisme sudah dua tahun tak kunjung selesai, dengan kerja keras bisa diselesaikan dan disahkan menjadi UU. Tidak lama lagi kita juga akan mempunyai Kitab Hukum Pidana Nasional yang baru, pengganti KUHP peninggalan Belanda,” sambung dia.

Momentum buka puasa bersama kali ini dirasakan Bamsoet sangat spesial. Berbagai organisasi yang hadir adalah tempat dimana dirinya pernah belajar, menempa diri dan meniti karir baik dalam berorgansiasi, berbisnis maupun dalam berpolitik.

“Di senat mahasiswa dan HMI saya belajar organisasi dan mengasah kepemimpinan. Di HIPMI saya belajar berwirausaha, di KNPI saya belajar kebangsaan, di ARDIN dan KADIN saya memantapkan pengabdian di dunia bisnis,” Bamsoet bercerita.

“Di KAHMI saya menimba pengalaman di bidang sosial, dan di Golkar saya mengembangkan karir di bidang politik. Dari pengalaman manis dan getir yang saya lalui, akhirnya sampailah saya dipercaya oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bapak Airlangga Hartarto, menjadi Ketua DPR-RI,” lanjutnya.

Sebelum mempersilakan para tamu menikmati hidangan buka puasa, Mantan Ketua Komisi III DPR RI menceritakan, selepas dirinya dilantik menjadi Ketua DPR RI, program parlemen modern langsung mendapat perhatian serius dengan memperkuat transparansi dan digitalisasi. Berbagai terobosan dilakukan guna mempermudah laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN).