Aktual.com – Pimpinan DPR RI akan membahas surat pemakzulan Wapres Gibran dari para purnawirawan TNI pekan depan. Surat itu akan dikaji dan disikapi secara hati-hati.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 24 Juni 2025.
Menurut Dasco, surat pemakzulan dari purnawirawan TNI terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka belum diserahkan dari Sekretariat Jenderal (Sekjen) DPR ke pimpinan dewan.
“Begini ya sekjen DPR belum mengirimkan surat dari para purnawirawan itu kepada pimpinan. Dan biasanya kalau udah dikirim itu akan dibahas di Rapim dan Bamus,” kata Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan di Gedung DPR RI, Selasa 24 Juni 2025.
Pembahasan surat dari Purnawirawan itu, kata Dasco,sesuai mekanisme di dewan akan dibahas besok atau pekan depan.
Dasco mengungkapkan, DPR tidak hanya menerima satu surat, tetapi beberapa surat dengan isi yang sama dari beberapa forum purnawirawan TNI.
“Purnawirawan ini kan banyak jadi kita harus sikapi hati-hati dan kita kaji dengan cermat. Sebelum ada hal yang diambil oleh lembaga Dewan Perwakilan Rakyat,” tukasnya.
Surat pemakzulan Gibran dari purnawirawan TNI sudah diterima Sekjen DPR RI beberapa waktu lalu. Surat pemakzulan ini terus menjadi perbincangan publik di berbagai media dan juga media sosial.
Mahfud dan Rocky Kompak: Pemakzulan Gibran Akan Terjadi
Sebelumnya, mantan Menkopolhukam Mahfud MD berpendapat bahwa jika konfigurasi politik di DPR berubah, sangat mungkin pemakzulan terhadap Wapres Gibran akan terlaksana. Tinggal, bagaimana sikap Prabowo atas hal ini.
Mahfud mengatakan, saat ini konfigurasi politik hanya PDIP yang oposisi, lalu ada Nasdem dan PKS yang setengah oposisi karena tidak ada perwakilan menteri di kabinet. Kekuatan ini bisa mendorong pemakzulan, jika tekanan rakyat sudah makin kuat.
“Tapi ada jalan lainnya yakni kalau Pak Prabowo berubah sikap dan ingin koalisi ini dirombak. Setuju dengan usulan pemakzulan dan menata ulang koalisi dengan PDIP. Itu bisa juga,” tandasnya dalam podcast YouTube Mahfud MD Official, yang diunggah 10 Juni 2205.
Dikatakan Mahfud, jika proses pemakzulan terhadap Gibran berjalan, maka wakil presiden berikutnya akan ditentukan oleh MPR, setelah menerima dua usulan nama yang disodorkan oleh presiden.
“Dua nama yang diusulkan sudah tentu adalah hasil kompromi politik presiden dengan anggota koalisi. Misalnya dengan mempertimbangkan anggota koalisi saat ini,” ujar Mahfud.
Dia mengungkapkan, dari anggota koalisi saat ini yang berpeluang adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun jika ingin membangun keseimbangan baru bisa juga memilih Puan Maharani atau Ganjar, atau figur yang mewakili PDIP.
Pengamat politik Rocky Gerung juga menyatakan hal sama. Menurutnya, pemakzulan Gibran bisa terlaksana jika perubahan koalisi terjadi di DPR.
Rocky Gerung mengatakan, antusiasme masyarakat atas pemakzulan Gibran juga sangat besar. Ini tinggal menunggu waktu saja, jika proses di DPR mulai berjalan, maka mahasiswa akan melakukan konsolidasi gerakan.
“Sekarang karena terkendala sedang UAS aja. Tapi di WA grup jalan terus rencana-rencana aksi itu,” ungkap Rocky dalam podcast YouTube Deddysitorusofficial, Rabu 18 Juni 2025.
Ditanya Deddy Sitorus apakah pemakzulan itu akan terlaksana, Rocky yakin proses pemakzulan terhadap Gibran akan terlaksana.
“Pasti terlaksana karena itu unstoppable. Meski ini akan berperkara di DPR itu cukup panjang,” tandas Rocky.
Menurutnya, jika pemakzulan berjalan di DPR, maka para mahasiswa juga akan turun ke jalan kembali berdemontrasi. Sebagai bagian dari tanggung jawab moral mereka terhadap bangsa. ***
Artikel ini ditulis oleh:
M. Malik