Jakarta, Aktual.com – Bakal calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama menempati posisi teratas dari sigi Media Survei Nasional (Median) yang dilansir hari ini, Rabu (5/10). Bersama pasangannya, bakal calon wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat, elektabilitas Ahok tercatat 34,2 persen.

Elektabilitas Ahok – Djarot mengungguli pasangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno meraih 25,4 persen dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni sebesar 21,0 persen. Sementara sisanya sebesar sebanyak 19,4 persen menyatakan belum menentukan pilihan.

Meski menempati posisi tertinggi, namun sejak Desember 2015 hingga September 2016, elektabilitas Ahok secara konsisten mengalami penurunan hingga menyentuh angka 34,2 persen. Survei Median yang dilakukan pada 26 September hingga 1 Oktober 2016 mengambil sampel 500 responden dan margin of error sebesar +/- 4,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

“Pada Desember 2015, elektabilitas Ahok sebesar 50,0 persen, Februari 2016 sebesar 46,0 persen, April 2016 sebesar 38,9 persen dan September 2016 sebesar 34,2 persen,” papar Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, Rabu (5/10).

Salah satu penyebab menurunnya elektabilitas Ahok adalah keputusan Ahok meninggalkan jalur independen dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Dari 100 persen pemilih Ahok, tercatat 71,2 persen yang menginginkan maju melalui jalur independen. Sementara yang menginginkan Ahok maju dari jalur partai politik sebesar 23,1 persen.

Diungkapkan Rico, publik menganggap Ahok sudah terlanjur berjanji maju melalui jalur independen. Akan tetapi pada Juli 2016 justru memutuskan maju melalui parpol. Saat diajukan pertanyaan alasan publik menginginkan Ahok maju melalui jalur independen, tercatat 30,6 persen karena janji Ahok.

Kemudian jadi tidak tergantung parpol sebesar 16,8 persen, karena relawan Ahok sudah mengumpulkan KTP sebesar 9,6 persen, tidak perlu bayar mahar sebesar 8,4 persen, tidak perlu negosiasi dengan parpol sebesar 8,2 persen dan sisanya 16,5 menjawab tidak tahu.

(Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh: