Jakarta, Aktual.com — Calon tunggal Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso mengungkapkan uji kepatutan dan kelayakan dilakukan akhir bulan Juni di DPR.

“Nanti kan ada ‘fit and proper test’, saya siap menghadapi itu. Kalau enggak (tanggal) 28 ya 30, sekitar itu. Ya kita tunggu sajalah,” Bang Yos usai menghadiri buka bersama di DPP Partai Nasdem Jakarta, Sabtu (20/6).

Tanggal uji kelayakan dan kepatutan itu didapat Sutiyoso dari Ketua DPR Setya Novanto.

Dia mengaku sudah mempersiapkan segala sesuatunya terkait uji kelayakan dan kepatutan tersebut.

“Sudah siap, persiapannya tidur yang banyak,” katanya.

Presiden Joko Widodo telah mengirimkan surat kepada DPR terkait penunjukan Sutiyoso sebagai calon tunggal Kepala BIN.

Presiden menilai Sutiyoso memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan mencegah ancaman terhadap negara dengan pengalaman di bidang militer dan juga sipil.

Hal itu diutarakan salah satu anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, yang menjelaskan menjelaskan, pengalaman militer Sutiyoso sebagai Pangdam Jaya dan juga sebagai Gubernur DKI Jakarta dapat membantu tugas-tugas pengamanan dan pencegahan.

“Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara, khususnya pasal 36, Presiden Joko Widodo telah mengirim suray untuk meminta pertimbangan DPR atas pencalonan Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Letjen TNI (Purn) Marciano Norman,” kata Teten.

Dalam catatan Presiden, pengalaman Sutiyoso di ketentaraan, intelijen dan sipil akan sangat membantu penugasan barunya sebagai Kepala BIN, terutama dalam deteksi dini adanya ancaman terhadap stabilitas keamanan.

“Menghadapi tantangan bangsa yang semakin kompleks, Indonesia membutuhkan aparat intelijen yang profesional dan bekerja dengan cara-cara modern sesuai lingkup undang-undang,” lanjutnya.

Selain pernah menjabat sebagai Gubernur DKI selama dua periode, Sutiyoso juga pernah menjadi Danrem Bogor, Kasdam Jaya, dan Pangdam Jaya.

Dengan pengalaman tersebut, Presiden berharap kualitas intelijen akan semakin baik.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid