Habib Yusri menambahkan, bahwa Abu Musa RA selalu menggunakan waktu kosongnya untuk memuraja’ah Alqur’annya di dalam shalatnya setiap kali ada kesempatan, yaitu di sela-sela kesibukannya sebagai kepala negara waktu itu, sehingga dirinya tidak disibukkan oleh jabatannya dan meninggal wirid ibadahnya.

Begitulah hendaknya seorang mukmin, senantisa mengisi waktunya dengan ibadah, membaca alquran sebagai wiridnya, tegas habib Yusri. karena sesungguhnya orang yang tidak punya wirid, maka dirinya seperti kera, yang setiap saat hanya bermain bergantungan dari pohon ke pohon yang lain, dan tidak melakukan kegiatan yang bermanfaat.

Seperti apa yang telah dikatakan oleh Imam Ghazali RA dalan kitab Al Ihya nya : ” من ليس له ورد فهو قرد” yang artinya ” Barang siapa yang tidak memiliki wirid maka dirinya adalah kera”.

Abu Musa pun bertanya kepada kepada Mu’adz, tentang bagaimana dirinya menjalankan wirid Al Qur’annya, lalu dirinya pun menjawab:

” أَنَامُ أَوَّلَ اللَّيْلِ فَأَقُومُ وَقَدْ قَضَيْتُ جُزْئِى مِنَ النَّوْمِ فَأَقْرَأُ مَا كَتَبَ اللَّهُ لِى فَأَحْتَسِبُ نَوْمَتِى كَمَا أَحْتَسِبُ قَوْمَتِى”

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid