Jakarta, aktual.com – Di tengah ketatnya persaingan pasar dan makin tipisnya diferensiasi antar merek, nilai-nilai halal kini mencuat sebagai sumber keunggulan baru yang makin diperhitungkan. Seiring besarnya potensi pasar Muslim—baik dari sisi jumlah konsumen maupun preferensi yang kuat atas produk halal—strategi diferensiasi berbasis nilai menjadi krusial dalam membangun brand yang relevan dan berdaya saing.
Sayangnya, banyak pelaku usaha di Indonesia masih memandang aspek halal semata sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi. Padahal, nilai halal memiliki potensi besar sebagai order winner—daya tarik strategis yang mampu memperkuat posisi merek di pasar.
Menjawab tantangan ini, Ihatec Marketing Research dan Inspark Indonesia resmi menjalin sinergi melalui peluncuran pendekatan sistematis bertajuk “Authentic Halal Brand (AHB)”. Pendekatan ini menjadi formulasi baru dalam pengembangan brand halal yang otentik, berbasis nilai, dan berorientasi pada dampak jangka panjang.
“Model Authentic Halal Brand yang kami kembangkan dapat menjadi panduan strategis bagi para pemilik brand yang ingin bertumbuh dengan nilai-nilai halal, tidak hanya secara simbolik, tapi juga substansial dan berdampak,” ujar Dr. Wahyu T. Setyobudi, Founder & CEO Inspark Indonesia, dalam penandatanganan kerja sama yang berlangsung di Bogor Icon Center, Jumat (13/6).
Senada, Evrin Lutfika, Direktur Ihatec Marketing Research, menegaskan bahwa brand halal bukan sekadar label, melainkan cerminan nilai, proses, dan komitmen perusahaan. “Pendekatan berbasis riset dan sistematis sangat diperlukan agar brand benar-benar autentik di mata konsumen Muslim,” ungkapnya.
Model AHB ini dibangun di atas tiga dimensi utama, yaitu:
Brand Signifier: Elemen penciri yang mudah dikenali dan diingat pelanggan, Brand Values: Nilai-nilai fungsional, emosional, dan spiritual yang dirasakan langsung oleh konsumen, Brand Role: Peran strategis brand dalam membangun dan memperkuat ekosistem halal, baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Sebagai bagian dari kerja sama, model ini akan diperkenalkan kepada publik melalui berbagai kanal edukatif seperti buku, seminar, hingga pelatihan intensif. Ihatec akan menyediakan insight dan jejaring yang luas berkat pengalaman panjangnya di dunia riset halal, sementara Inspark akan menggarap inovasi model melalui riset lanjutan dan konsultansi praktis.
“Kami optimis bahwa kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat ekosistem halal Indonesia dan menjadikan brand halal bukan hanya patuh syariah, tetapi juga unggul di pasar,” tutup pernyataan bersama keduanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano