Kepala BNP2TKI Nusron Wahid menjadi pembicara dalam diskusi mengenai TKI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2/2016). Diskusi tersebut membahas Perlindungan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di luar negeri.

Jakarta, Aktual.com-Koordinator bidang Pemenangan Pemilu Indonesia I DPP (Sumatera dan Jawa) DPP Partai Golkar Nusron Wahid memastikan partainya mampu mencapai target pemenangan sebesar 60 persen di pilkada 2017 sesuai dengan keputusan instruksi pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) beberapa waktu lalu. Setidaknya, ada sebanyak 16 DPD I dan 49 DPD II yang berpartisipasi di Pilkada 2017.

“Dalam memenangkan 2019 target. Pilkada target menang minimal 60%,” ujar Nusron dalam sambutannya di pembukaan Rapat Kordinasi Teknis (Rakornis) Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia I di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta, Jumat (2/9).

Berdasarkan hasil diskusi pada pilkada 2017, lanjutnya, proses yang telah dilaksanakan wilayah Indonesia I sudah sampai tahap perekruten dan pencolanan kepala daerah sudah selesai. Hanya tinggal 1 kabupaten yakni Cilacap.

“Dari 52 kabupaten dan provinsi, 4 pilihan gubernur dan 48 pilihan bupati kabupaten kota. Wilayah 1 analisis kita target menang minimal di 33 kabupaten kota. Dari 4 pilihan gubernur 2 provinsi kita optimis menang DKI dan Banten,” jelas Nusron.

“Sedangkan 2 provinis harus bekerja keras untuk menang yakni Bangka Belitung dan NAD,” tambahnya.

Pertama, Nusron mengungkapkan, dalam Rakornis ini tugas pengurus DPP Golkar yakni memantapkan target 60 % menang di pilkada. Kedua, pengurus juga ingin merumuskan badan saksi nasional. Sebab, salah satu kelemahan Golkar adalah saksi yang kurang militan.

“Karena itu Rakornis membahas salah satunya penguatan sistem informasi dan saksi di TPS. Badan saksi nasional akan disimulasikan khusus ke daerah pilkada tahun ini,”

Terakhir, sambung Nusron, yakni memenuhi target Ketua Umum Setya Novanto dalam Rapimnas. Dengan menang pemilu legislatif minimal 120 kursi atau 20%.

“Berdasarkan keputusan rapimnas, simulasi dari hasil pemilu 2O14 haus nambah 29 kursi. Dari 29 kursi untuk wilayah Indonesia I minimal 19 kursi, maksimal 24 kursi. Sebagai tambahan kontribusi wilayah Indonesia I,” tegasnya.

Nusron menambahkan, salah satu kursi yang akan dimaksimalkan yakni suara di Aceh. Sekaligus juga penguatan basis Jawa.

“Karena kalau tidak menang di Jawa maka tidak menang di Indonesia. Kalau mau menang, harus menang dulu di pulau Jawa dan Sumatera. Pasti akan menang dipulau lainnya,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: