Jakarta, Aktual.com — Rakyat Yunani secara tegas menolak ‘bailout’ internasional. Hasil akhir dalam referendum yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri, tercatat 61,3 persen memilih “Tidak” dan 38,7 persen yang memilih “Ya”.

Salah satu kader partai Syriza Yunani telah berkampanye agar rakyat Yunani memilih “Tidak”. Dia mengatakan, bahwa istilah ‘bailout’ sangat memalukan. Namun, tim oposisi memperingatkan bahwa jawaban “Tidak” bisa berakibat Yunani dikeluarkan dari Uni Eropa.

Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras mengatakan bahwa Yunani sebagai bentuk solidaritas dan demokrasi Eropa.

“Sampai besok, Yunani akan kembali ke meja perundingan dan prioritas utama kami adalah untuk mengembalikan stabilitas keuangan negara,” ujar Tsipras, seperti dilansir dari BBC Business, Senin (6/7).

“Kali ini, utang akan berada di meja perundingan,” tambahnya.

Namun demikian, beberapa pejabat Eropa mengatakan bahwa jawaban “Tidak” akan dilihat sebagai penolakan langsung dengan kreditor.

Kepala Kelompok Uni Eropa dari Menteri Keuangan, Jeroen Dijsselbloem mengatakan, hasil referendum tersebut sangat disesalkan bagi masa depan Yunani. Selain itu, Wakil Kanselir Jerman, Sigmar Gabriel juga mengatakan perundingan baru dengan Yunani merupakan hal yang sulit untuk membayangkan.

Tapi, Tsipras dan pemerintahnya tetap mengambil jalan bagi negara mereka. Meski ditinggalkan oleh Uni Eropa.

Artikel ini ditulis oleh: