Jakarta, aktual.com – Kawasan permukiman masyarakat Badui di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, akan tetap bebas dari kehadiran partai politik selama pemilihan umum berlangsung. Keputusan ini diambil oleh lembaga adat setempat dengan tujuan untuk menjaga kedamaian dan menghindari potensi konflik antar pendukung maupun antar simpatisan.
“Tidak boleh ada kegiatan partai politik, kampanye, pemasangan atribut, baliho, dan spanduk calon presiden, calon anggota legislatif, termasuk calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di kawasan permukiman Badui,” tegas Jaro Saija, Tetua Adat dan juga Kepala Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Sabtu (29/7/2023).
Tetua Adat Jaro Saija menjelaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan konsensus lembaga adat dan merupakan bagian dari upaya untuk menjaga harmoni dan perdamaian yang telah terjaga di kawasan tersebut selama ini.
“Walaupun partai politik dilarang beroperasi di kawasan ini, masyarakat Badui tetap memiliki hak politik untuk menentukan pemimpin bangsa pada Pemilu Presiden/Wakil Presiden RI maupun pemilu anggota legislatif,” tambahnya.
Pencoblosan akan dilakukan di setiap tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di kawasan permukiman Badui. Masyarakat Badui dipersilakan menggunakan hak pilihnya dengan bebas, dan para tetua adat berharap pemilu berjalan lancar, aman, dan damai tanpa mengganggu ketentraman wilayah mereka.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak, Ni’matullah, mengungkapkan bahwa jumlah pemilih terdaftar (DPT) untuk Pemilu 2024 di Kabupaten Lebak mencapai 1.048.643 jiwa, terdiri dari 537.915 laki-laki dan 510.728 perempuan. Masyarakat Badui, sebagai bagian dari DPT tersebut, juga diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Situasi di kawasan permukiman Badui menunjukkan kekuatan dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lembaga adat. Semoga Pemilu 2024 dapat berjalan sukses dan tetap menjaga keharmonisan serta kedamaian di wilayah tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
