Denia Oktaviani memerankan sebagai Yuyun korban pemerkosaan saat mementaskan multi monolog Mencari Nirani "Namaku Yuyun.... Aku Korban Kebodohan" di Auditorium Gedung IX, FIB UI Depok, Kamis (26/5) malam. Teater Sastra Universitas Indonesia mementaskan multi monolog ini sebagai bentuk keprihatinan sekaligus kemarahan di masyarakat. Seakan tidak percaya kejadian-kejadian getir itu terjadi berulang-ulang. Ironisnya, pelaku dan korban sebagian masih anak-anak. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Buleleng, Aktual.com – Seorang gadis berinisial MD mengalami peristiwa memilukan ketika menjaga warung kopi di Kabupaten Buleleng, Bali. Betapa tidak, ia mengalami tindak pemerkosaan ketika sedang mencuci gelas. Adalah tiga pemuda berinisial JN, RR dan HL yang tega merenggut keperawanan gadis 17 tahun tersebut.

Ceritanya, ketiga pria itu memang beberapa kali menikmati secangkir kopi di kedai yang dijaga oleh MD. Kemarin siang sekira pukul 14.00 WITA, ketiganya kembali menikmati kopi manis perempuan berparas cantik tersebut.

Usai menyajikan pesanan kopi ketiganya, MD mencuci gelas di belakang. Saat mencuci gelas, tiba-tiba saja ketiga pria tersebut menariknya ke kamar mandi. Di sanalah adegan tak senonoh itu dilakukan bergantian.‎ Saat peristiwa itu terjadi, MD mengaku tak berdaya lantaran tangannya diikat dan mulutnya disumpal.

Tak terima perbuatan pelaku, dengan diantar warga korban kemudian melaporkan pemerkosaan yang dialaminya ke pihak kepolisian. Dalam waktu cepat, polisi segera menangkap ketiga pelaku. Hanya saja, dari hasil interogasi ketiganya menampik telah memperkosa MD.‎

“Ketiga terduga pelaku sudah kami amankan di tempat terpisah. Namun dari hasil interogasi, mereka tidak mengaku telah memperkosa korban,” kata Kepala Kepolisian Sektor Gerokgak, Komisaris Polisi I Gusti Alit Putra, Jumat (7/4).

Menurut Kapolsek, ‎belum ada saksi lain yang diperiksa selain korban dan pelaku. “Kami masih meminta keterangan ketiga pelaku, belum ada saksi lain yang diperiksa. Kasus ini minim saksi karena saat itu hanya ada ketiga pelaku dan korban saja,” terangnya.

‎Meski ketiganya tak mengaku, namun polisi tak kehabisan akal. Saat ini korban tengah diminta untuk divisum. Dari hasil visum tersebut dapat diketahui tindak pemerkosaan yang dialami oleh gadis yang hanya tamatan SLTP tersebut.

“Kami masih menunggu hasil visum,” demikian Kapolsek.

(Bobby Andalan)

Artikel ini ditulis oleh: