Jakarta, Aktual.co — Bank Indonesia mendorong para pihak memanfaatkan sistem informasi debitur dalam perekonomian untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, stabilitas keuangan, sistem perkreditan yang sehat dan efisien.
“Sistem informasi debitur ini sangat banyak manfaatnya, terutama untuk para debitur,” kata Sony Panji Wicaksono dari Bank Indonesia, saat sosialisasi Sistem Informasi Debitur (SID) di Bengkulu, Selasa (9/6).
Ia mengatakan SID adalah informasi yang memuat data kredit yang dimiliki oleh debitur perorangan maupun badan usaha. Data kredit tersebut berasal dari Lembaga Keuangan seperti bank, lembaga pembiayaan dan penyelenggara kartu kredit.
Informasi debitur, tambah dia, digunakan oleh lembaga keuangan untuk mengukur kemampuan calon debitur dalam melakukan pembayaran. Manfaat informasi debitur tersebut untuk mengatasi permasalahan informasi asimetri antara lembaga penyedia dana dan masyarakat atau calon debitur.
Selain itu, mempermudah memperoleh kredit, mendapatkan kredit sesuai risiko, menurunkan biaya akuisisi kredit, memperlancar penyaluran kredit, mempermudah manajemen risiko dan mengurangi kredit bermasalah.
“Sistem informasi debitur ini dikelola oleh biro informasi kredit, yang berfungsi menghimpun laporan debitur yang disampaikan pelapor kepada Bank Indonesia,” tambahnya.
Produk SID adalah informasi debitur individual (IDI) yang menghasilkan IDI bagi pelapor, debitur dan pihak lain dalam rangka pelaksanaan UU.
Pihak lain tersebut kata dia antara lain untuk kepentingan penegakan hukum, hingga verifikasi calon kepala daerah saat pemilihan kepala daerah atau legislatif oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa IDI tersebut memuat informasi mengenai fasilitas kredit, termasuk kualitas kredit yang pernah diterima debitur dengan posisi historis 24 bulan ke belakang.
“Sebaiknya kondisi laporan kredit dicek sekali dalam tiga bulan atau maksimal enam bulan,” tambah dia.
Bila kredit sudah lunas namun dalam laporan belum dinyatakan lunas maka dapat dilaporkan ke BI. Sebab, bila laporan kredit masih bermasalah maka akan sulit mengajukan kredit ke lembaga pembiayaan lain.

Artikel ini ditulis oleh: