Medan, Aktual.co — Dansatgas Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung, Letkol Infantri Asep Sukarna mengatakan telah menyiagakan personil untuk melakukan penjagaan mencegah masuknya warga ke Zona merah Gunung Sinabung.
“Satgas menyiapkan tiga regu yang terdiri dari 10 petugas yang melakukan 3 shift waktu penjagaan,” sebut Asep kepada wartawan, Jumat (5/6).
Menurutnya, penjagaan dilakukan secara ketat di radius 7 kilometer Gunung Sinabung sesuai rekomendasi BNPB.
“Kami juga mengimbau kalau masih ada warga yang berada di zona merah untuk segera dievakuasi,” kata Asep.
Asep menghimbau, warga pengungsi untuk jangan tidak terlalu memikirkan keamanan rumah yang ditinggalkan. Pihaknya, lanjut Asep telah menerjunkan 600 personil TNI. Baik yang melakukan patroli dan penjagaan di posko pengungsian.
“Satgas juga sudah menyiapkan petugas untuk patroli. Waktu patroli fleksibel, tergantung kondisi di lapangan,” himbaunya.
Diberitakan sebelumnya, pada pukul 23.00 Wib, Selasa (2/6), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menaikkan status gunung Sinabung menjadi Awas (IV).
Peningkatan status Awas dilakukan setelah terjadinya pertumbuhan volume kubah lava disisi Selatan Tenggara Gunung mencapai lebih dari 3 juta meter kubik. Gunung Sinabung juga disebutkan dalam situasi labil dimana awas panas guguran terus terjadi sejauh sekitar 7 km dari puncak kawah.
Pihak BNPB melalui Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Sutopo Purwo Nugroho telah merekomendasikan kepada pemerintah Kabupaten Karo untuk mengevakuasi warga yang bermukim hingga radius 7 km di Selatan – Tenggara.
Menurut Sutopo, bila terjadi serangkaian awan panas guguran dan peningkatan ancaman bahaya yang lebih besar maka dilakukan penutupan jalur jalan Raya Simpang-Gurukinayan-Simpang Sibitung-Jembatan Lau Bunaken Tigapancur – Ojolali – Tigapancur – Simpang Bagading dan Perjumaan Tigabogor.
Selain evakuasi, tujuh desa dan satu dusun juga direkomendasikan direlokasi. Yakni, Desa Sukameriah, Desa Berkerah, Desa Simacem, Desa Gurukinayan, Desa Kotatonggsa, Desa Berastepu, Desa Gamber dan Dusun Sibintun.
Paska peningkatan status, Bupati Karo Terkelin Brahmana menyebutkan, sebanyak 2.500 jiwa sudah berhasil dievakuasi ke titik aman posko. Terdiri dari 3 desa dan masyarakat sepanjang jalan lurus Payung sesuai rekomendasi PVMBG.
2.500 pengungsi itu di evakuasi di 4 titik pengungsian yang sudah disediakan. Yakni gedung Serbaguna GBKP, KNPI, Paroki, dan pendopo rumah dinas Bupati.

Artikel ini ditulis oleh: