Rais Aam Syuriah PBNU Ma'ruf Amin, menghadiri Haul ke-6 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta, Sabtu (26/12). Peringatan enam tahun wafatnya Gus Dur itu mengangkat tema "Merawat Tradisi, Merajut Hati" dan dihadiri sejumlah pejabat negara, ulama, serta ribuan jamaah.

Jakarta, Aktual.com – Para tokoh lintas agama yang hadir ke Istana Merdeka Jakarta, Selasa (16/5), bertemu Presiden Joko Widodo menyatakan dukungannya kepada pemerintah untuk menghentikan segala upaya yang dapat menimbulkan terjadinya konflik di masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh perwakilan tokoh lintas agama yakni Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin dalam jumpa pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kami sepakat untuk menguatkan rasa kebangsaan Indonesia dan menguatkan persaudaraan sebangsa setanah air, atau yang kita sebut dengan ukhuwah islamiyah,” katanya.

Bersamaan dengan itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat di dalam menyampaikan aspirasinya, meskipun Indonesia itu sebagai negara demokratis, tetapi aspirasi itu hendaknya disampaikan dalam koridor hukum kesantunan, keadaban, dan dengan cara yang akhlakul karimah.

Para tokoh agama juga mendukung upaya-upaya penguatan terhadap dasar negara Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

“Dan kami berusaha memperbanyak dialog-dialog kebangsaan atau halaqah kebangsaan di dalam kalangan masyarakata supaya rasa kebangsaan masyarakat semakin kuat, dan keutuhan bangsa semakin dapat terjamin,” katanya.

Pada kesempatan itu Presiden menggelar pertemuan dengan majelis-majelis agama dan ormas-ormas keagamaan.

“Setelah kami mengadakan pembicaraan dengan Bapak Presiden tentang kebangsaan dan kenegaraan kita, kami bersepakat dan mendukung upaya pemerintah, Bapak Presiden dan jajarannya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut ialah Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faishal Zaini, Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Syaiful Bakhri, Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Ketua Persekutuan Gereja Indonesia Henriette T. Hutabarat-Lebang, dan Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia Hartati Murdaya.

Selain itu Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghuchu Indonesia Uung Sendana L. Linggaraja, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: