(ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Terinspirasi dengan gerakan aksi 212 yang terjadi di Indonesia, masyarakat Muslim yang dimotori oleh kaum Melayu di Malaysia juga melakukan hal yang sama. Sabtu (8/12/2018) adalah menjadi momen bersejarah, sekitar 500.000 muslim Malaysia turun ke jalan berkumpul di Merdeka Square (Lapangan Merdeka), Kuala Lumpur mendesak pemerintah berkuasa yakni koalisi Pakatan Harapan membatalkan rencana untuk meratifikasi ICERD. Aksi ini pun kemudian dikenal dengan sebutan Himpunan 812.

Kaum Melayu Malaysia berkumpul di Lapangan Merdeka, menolak ratifikasi ICERD
Kaum Melayu Malaysia berkumpul di Lapangan Merdeka, menolak ratifikasi ICERD

Dikutip dari wikipedia, ICERD adalah singkatan dari International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination (Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial). Malaysia adalah salah satu negara anggota Persatuan Bangsa-Bangsa yang juga ikut menyepakati konvensi tersebut. Meskipun ikut menjadi bagian lahirnya ICERD, namun Malaysia adalah salah satu negara yang belum meratifikasi kesepakatan tersebut dalam konstitusi negara mereka.

Wacana untuk meratifikasi ICERD sebenarnya sudah muncul sejak lama, namun berkali-kali gagal diwujudkan. Koalisi pemerintahan sebelumnya yakni Barisan Nasional, yang mayoritasnya adalah anggota parlemen berasal dari Partai UMNO (United Malays National Organisation) – partainya kaum Melayu yang telah berkuasa sejak Malaysia merdeka sampai Pemilu terakhir bulan Mei 2018 – selalu menolak agenda untuk meratifikasi tersebut.

Alasan utama UMNO menolak adalah jika ICERD ini diratifikasi, maka sama saja menyamakan kedudukan antara kaum Melayu, China, dan India, dan menghilangkan hak istimewa kaum Melayu, sebagai etnis Pribumi. Sebenarnya hal yang wajar penolakan tersebut, karena mereka tidak mau bernasib sama seperti Singapura, dimana etnis Melayu sudah terpinggirkan dan kalah bersaing dari etnis pendatang China.

Dengan mendapatkan dukungan dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS), maka semakin kuatlah basis massa dalam Himpunan 812 ini. “Melayu sudah pasti adalah Muslim dan Muslim sudah pasti adalah orang Melayu”, menjadikan Himpunan 812 ini sebagai Aksi Bela Islam menurut versi Malaysia yang terinspirasi dari Aksi Bela Islam di Indonesia. Apalagi mayoritas massa aksi menggunakan kostum Putih dan meneriakan kalimat takbir “Allahu Akbar”, serta banyak juga massa yang mengibarkan bendera bertuliskan kalimat Tauhid.

Meskipun pemerintah berkuasa saat ini yakni koalisi Pakatan Harapan dengan Tun Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri telah menyatakan tidak akan meratifikasi ICERD jauh-jauh hari sebelum Himpunan 812, namun tetap saja tidak mengurangi animo rakyat untuk turun. Massa aksi tetap meneriakan kata-kata bahwa koalisi saat ini Pakatan Harapan sebagai biang kerok yang patut untuk disalahkan, serta menuding Mahathir telah gagal menyelamatkan hak kaum Melayu.

Massa Aksi 812 membentangkan spanduk kegagalan koalisi pemerintah Pakatan Harapan
Massa Aksi 812 membentangkan spanduk kegagalan koalisi pemerintah Pakatan Harapan

Ini Simbol Perlawanan Najib?

halaman selanjutnya…