President Director & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland, Director & Chief Legal Compliance Officer Manulife Indonesia Apriliani Siregar menyaksikan vaksinasi covid-19 untuk tenaga pemasaran dan lansia di Jakarta, Selasa (27/4/2021). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menunjuk Manulife Indonesia sebagai salah satu perwakilan perusahaan asuransi untuk menyelenggarakan vaksin Covid-19. Oleh karenanya, sebagai upaya mendukung pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19, Manulife Indonesia menggelar vaksin Covid-19 untuk lansia berusia minimal 60 tahun dan tenaga pemasar terpilih. AKTUAL/Tino Oktaviano

Angka kasus Covid-19 dalam satu bulan terakhir ini terus mengalami peningkatan. Angkanya pun cukup bikin geleng-geleng kepala.

Dalam laporan kasus Covid-19 pada 15 Mei 2021 saja, angka kasus mencapai 2.385 orang per hari sementara Senin (28/6) sudah bertambah menjadi 20.694 kasus. Selama 3 hari berturut-turut di atas 20 ribu kasus.

Efektivitas vaksinasi nyatanya belum bisa menjamin warga negara terbebas dari Covid-19. Itu terlihat dari lonjakan kasus, yang rata-rata mereka yang sudah divaksin.

Contoh kecil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan komika Panji Pragiwaksono. Kedunya mengumumkan kembali terpapar Covid-19.

Lalu bagaimana dengan warga negara Indonesia lainnya? Rasanya bila dilakukan tes ulang Covid-19, pasti akan menunjukan hal yang sama. Meski begitu, apakah vaksinasi yang dilakukan pemerintah ini efektif atau justru hanya kepentingan bisnis saja?

Apakah dengan angka menunjukan peningakatan kasus Covid-19, karena masyarakatnya sendiri yang lalai terhadap protokol kesehatan?

Tentunya dengan kondisi yang sedemikian rupa ini, Pemerintah harus mengambil langkah-langkah cepat.

Salah satunya melakukan evaluasi terhadap penanganan yang sudah berjalan, seperti kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan.

Karena bagaimanpun, dengan kebijakan yang telah diterapkan ini tidak bisa menekan laju Covid-19 yang semakin hari, bulan dan tahun tidak mereda.