Beberapa pekerja mengerjakan proyek konstruksi pembangunan gedung di Jakarta, Kamis (29/11/2018). Jakarta terus membangun, kendati bisnis properti masih belum siuman dari pingsan panjangnya. Hal ini dibuktikan dengan proses konstruksi beberapa megaproyek bernilai triliunan Rupiah yang masih terus berjalan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pengamat ekonomi Haryadin Mahardika dari Universitas Indonesia menilai wabah Virus Corona baru atau pandemi COVID-19 telah membuat nilai ekonomi aset properti fisik atau lokasi mengalami penurunan drastis.

“Saat ini aset berupa properti fisik di era COVID-19 mengalami penurunan drastis sehingga nilainya jauh berkurang,” ujar Haryadin Mahardika saat dihubungi di Jakarta, Senin (27/4).

Menurut dia, pelaku-pelaku bisnis yang memiliki bioskop, mall, hotel, bangunan atau aset properti apapun yang sifatnya lokasi fisik dipastikan mengalami kerugian signifikan.

“Dengan demikian lokasi aset berupa gedung sudah pasti sekarang mengalami penurunan nilai. Mereka yang memiliki aset-aset properti tersebut harus memikirkan model bisnis baru yang tidak tergantung pada kondisi fisik suatu aset,” katanya.

Sebelumnya Senior Director Office Services Colliers International Indonesia Bagus Adikusumo menyebut pola kerja dari rumah (Work From Home/WFH) diperkirakan bakal menjadi lebih lumrah dalam penerapannya oleh sejumlah kantor perusahaan akibat dampak COVID-19 dan diperkirakan akan berlanjut bakal setelah pandemi dapat tertangani.

Menurut dia, kemungkinan ke depannya WFH akan menjadi model bisnis yang menarik untuk diteruskan sehingga bakal ada berbagai penyesuaian dari pola kerja perusahaan.

Namun, lanjutnya, bila memang pola kerja akan semakin lebih banyak yang melakukan WFH maka diperkirakan juga akan mengurangi permintaan terhadap ruang perkantoran.

Ia juga mengungkapkan dampak lainnya dari COVID-19 adalah beberapa perusahaan yang memutuskan untuk menunda pemindahan lokasi kantor baru mereka, sehingga mereka juga akan memutuskan untuk tetap bertahan di lokasi lama selama sekitar 3-6 bulan.

Antara