Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla (JK), memberikan arahan di Rakornas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Manado.

Dalam arahannya JK meminta peran KNPI dalam melahirkan wirausaha muda di Indonesia. Apalagi, pemerintah kini sedang gencar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Wirausaha menjadi salah satu solusi agar Indonesia tidak ketinggalan dengan negara-negara di dunia.

Ketua KNPI Sulawesi Utara Jackson Kumaat, mengatakan KNPI harus fokus dalam melahirkan wirausaha muda di Indonesia. Menurutnya, keberadaan pengusaha sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan sebuah negara. Saat ini rasio wirausaha di Indonesia hanya mencapai empat persen, atau sangat jauh tertinggal dibandingkan negara lainnya.

“Wapres meminta untuk lahirkan wirausaha muda dan fokus. Makin besar jumlah pengusaha, maka peluang negara tersebut makin maju makin besar,” kata Jackson, dalam siaran yang diterima di Jakarta, Senin (24/4).

Karena itu, kata Jackson, butuh penguatan kultur kewirausahaan di tengah masyarakat. Kultur kewirausahaan yang kuat akan membantu muncul wirausaha yang tangguh.

“Masyarakat Indonesia kebanyakan masih berkultur konservatif dalam konteks kewirausahaan. Wapres JK yang juga pernah aktif di organisasi kepemudaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai ketua cabang dan ketua senat mahasiswa, mampu bertransformasi menjadi pengusaha sukses. Faktor keberhasilan sangat ditentukan untuk fokus di usaha,” paparnya.

Wapres didampingi Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wagub Steven Kandouw, Ketum BPP HIPMI Bahlil Lahadalia, Ketum DPP KNPI M. Rifai Darus, pengurus BPP HIPMI Anggawira dan BPD HIPMI dari Maluku dan Papua.

Sebelumnya, Pemerintah telah menargetkan rasio jumlah wirausaha di Indonesia mencapai 4 persen, dari sekarang 3,1 persen. Target yang tidak terlalui tinggi, karena masih berada di bawah rasio negara lain. Sebut saja Singapura telah mencapai 7 persen, Malaysia 5 persen, dan Thailand 4 persen. Menjadi wirausaha juga bukan perkara mudah, karena sekarang masuk dalam era industri 4.0 yang meliputi inovasi, kreativitas, ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: