Ketua DPD Golkar DKI Fayakhun AndriadIi (kanan) menyerahkan Surat Keputusan (SK) dukungan kepada Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnan (kiri) bersama Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah) saat mendeklarasikan dukungan kepada Ahok menjadi Gubenur DKI Jakarta di DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Kamis (24/6/2016). Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta menyerahkan dukungan resmi dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar kepada bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Jakarta, Aktual.com – Partai politik pendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak khawatir dengan klaim Yusril Ihza Mahendra yang mengaku didukung empat parpol.

Demikian dikatakan Ketua DPD Golkar DKI Fayakhun Andriadi di komplek parlemen, Jakarta, Selasa (13/9). Yusril sebelumnya menyebut didukung oleh empat parpol yakni Demokrat, PKB, PAN dan PPP, yang akan membentuk poros baru dalam perhelatan Pilkada DKI 2017.

“Kita nggak ada bingung, biasa aja lah. Golkar biasa saja. Karena kita memang memperkirakan kemungkinannya ada tiga pasang calon. Bahkan kalau PDIP gabung ke Ahok, malah kemungkinannya ada dua calon. Jadi jumlah calonnya dua sampai tiga,” kata Fayakhun di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (13/9).

Fayakhun menambahkan, semakin banyak pasangan calon yang diusung justru memberikan pilihan bagi masyarakat DKI dalam memilih saat hari pencoblosan.

“Buat kita, makin banyak pilihan kan makin baik buat publik, buat rakyat. Jadi kalau pilihannya makin banyak, publik makin tidak kehabisan pilihan, buat saya itu makin bagus,” sebut anggota dewan itu.

Ketika ditanyakan prediksi sejumlah calon yang nantinya meramaikan Pilgub DKI, pria kelahiran Semarang ini mengaku belum mendapatkan gambaran utuh lantaran masih bersifat dinamis.

“Kita belum tahu, semua cair. Di luar tiga partai politik itu (pendukung Ahok), kita belum tahu juga PDIP sampai ‘last minute’, di luar parpol itu dan PDIP kan masih sama dalam istilahnya koalisi kekeluargaan,”

“Sekarang apakah mereka mengkerucut saya belum bisa membayangkan. Karena kita selalu berkomunikasi, saya komunikasi dengan petinggi partai lain. Bahasa mereka, wah belum nemu, belum mengkristal. Jadi kita tunggu saja.”

 

*Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang