Ketua KPU RI Arief Budiman (tengah) bersama (dari kiri) Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik, Ilham Saputra, Hasyim Asy'ari, Wahyu Setiawan, Pramono Ubaid Tanthowi, Viryan memberikan pernyataan pers terkait putusan Bawaslu atas pencalonan Oesman Sapta Odang di DPD dan kesiapan penyelenggaraan debat pertama di Media Center KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (16/1/2019). AKTUAL/Tino Oktaviano
Jakarta, Aktual.com – Komisioner KPU Viryan Aziz mengatakan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia akibat kelelahan terus  bertambah. 
Kini memasuki hari ke-8 pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 yang digelar 17 April, kembali memakan korban jiwa dari KPPS menjadi 225 orang. 
“Bertambah, jumlah anggota wafat sebanyak 225 dan sakit 1.470,” ujar Viryan kepada wartawan, Kamis (25/4). 
Dari data yang dihimpun, total petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit berjumlah 1.695 orang. “Total tertimpa musibah sebanyak 1.695 orang. Ini data per pukul 18.00 WIB,” ujar Viryan. 
Jumlah anggota KPPS yang meninggal dunia ini bertambah 81 orang. Sedangkan jumlah anggota KPPS yang sakit bertambah 587 orang sejak pendataan pada Rabu (25/4) petang. 
Terkait hal ini, KPU sudah berkoordinasi dengan Kemenkeu untuk memberikan dana santunan bagi keluarga korban petugas KPPS yang meninggal. Saat ini pihak KPU masih menunggu besaran santunan dari Kemenkeu.
“Untuk admin pembayaran, KPU masih menunggu penetapan Standar Biaya Masukan Lainnya (SBML) oleh Menkeu,” ujar Sekjen KPU Arif Rahman Hakim saat dihubungi, Kamis (25/4).
“Pemberian santunan bagi penyelenggara pemilu di badan ad hoc KPU (PPK, PPS, dan KPPS) yang meninggal atau sakit prinsipnya sudah disetujui,” sambungnya. 
Arif mengatakan nantinya pembayaran dana santunan akan diberikan dari optimalisasi anggaran KPU. Dia menyebut Kemenkeu berjanji santunan tersebut akan diberikan pekan ini. 

Artikel ini ditulis oleh: