Langkat, Aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat sebanyak 4.703 rumah kepala keluarga warga di empat kecamatan yaitu Tanjungpura, Secanggang, Hinai, Stabat terendam banjir.
“Banjir yang terjadi di wilayah Langkat ini karena curah hujan yang cukup tinggi dan meluapnya beberapa sungai diantaranya Sei Batang Serangan,” kata Kepala Harian BPBD Langkat Irwan Syahri di Stabat, Rabu (21/9).
Dari empat kecamatan itu, banjir terparah terjadi di Kecamatan Tanjungpura dimana sebanyak 3.562 KK terendam banjir di 10 desa yaitu Kelurahan Pekan Tanjungpura, Pekubuan, Lalang, Pantai Cermin, Paya Perupuk, Teluk Bakung, Pematang Cengal Barat, Baja Kuning, Pulau Banyak, Pematang Serai.
Kemudian di Kecamatan Secanggang sebanyak 251 rumah juga terendam banjir di Desa Perkotaan, Karang Gading, Karang Anyar, Selotong. Selanjutnya di Kecamatan Hinai ada sebanyak 480 rumah juga terendam banjir di Desa Cempa dan Desa Batu Malenggang.
Termasuk juga di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat ada 410 rumah yang terendam banjir yaitu di Desa Pantai Gemi dan beberapa desa lainnya. “Ada juga warga yang kini sudah mengungsi untuk menyelamatkan diri dari bencana banjir yang terjadi sekarang ini sebanyak 60 kepala keluarga di kecamatan Hinai.”
Saat ini, ketinggian air mulai surut seperti di Secanggang dan Stabat, namun ketinggian di Kecamatan Tanjungpura semakin meningkat. Khusus untuk kecamatan Tanjungpura, kenaikan diakibatkan air pasang perdani dari laut, sehingga air bertahan di pemukiman warga.
Berbagai upaya sekarang ini sudah dilakukan para warga maupun pemerintah kecamatan dan desa setempat, agar air bisa surut seperti dengan memompa air, melakukan penutupan pintu klep dan memasang benteng-benteng dari goni.
BPBD juga sudah mengirimkan air bersih bekerja sama dengan PDAM Tirta Wampu Langkat kepada para pengungsi untuk bisa dimamfaatkan oleh mereka selama dalam pengungsian.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu