Jakarta, Aktual.com-Direktur Wahid Istitute Yenny Wahid meminta seluruh kandidat gubernur DKI Jakarta untuk membuat pakta perjanjian khusus guna mencegah kampanye hitam dan penggunaan isu-isu SARA dalam kampanye.

“Para kandidat untuk menandatangani pakta perjanjian agar tidak menggunakan ‘black campain’ dengan menggunakan isu-isu yang bisa mengoyak-oyak persatuan masyarakat. Kami sudah mulai melihat di sosial media, berupa ungkapan-ungkapan kebencian, ungkapan penistaan berdasarkan isu-isu SARA sudah mulai terjadi,” ujarnya di Studio Mendut, Kabupaten Magelang, Jumat (30/9).

Ia mengatakan hal ini jika tidak dilakukan pencegahan pastinya akan memperdalam konflik di masyarakat. Para pendukung, katanya, boleh saja tidak setuju dengan masing-masing kandidat dan boleh mengkritisi terutama rekam jejak dari para kandidat yang bersangkutan.

“Boleh tidak setuju dengan para kandidat. Boleh mengkritisi, justru malah bagus mengkritisi karena itu akan memberikan edukasi kepada masyarakat,” katanya.

Menurut dia yang perlu dikritisi adalah rekam jejak dari para calon, lalu kinerja selama ini kiprahnya bagaimana di masyarakat tetapi bukan asal-usul SARA.

Menurut dia, ketiga cagub baik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono memiliki kemampuan sepadan, bahkan ketiganya juga memiliki peluang yang sama.

Artikel ini ditulis oleh: