Jakarta, aktual.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengumumkan bahwa Lintas Raya Terpadu (LRT) atau kereta api ringan Jabodebek merupakan produk dalam negeri sebanyak 90 persen.
“Kita harus bangga, ini 90 persen produk anak bangsa,” ujar Menhub Budi saat Peresmian LRT Terintegrasi Jabodebek yang disiarkan secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden, pada hari Senin (28/8).
Menhub Budi menyampaikan bahwa dalam proses pembuatan LRT, pemerintah berpegang pada prinsip konservatif dan berhati-hati untuk memastikan LRT dapat memberikan pelayanan yang baik bagi kepentingan publik.
Sebagai pejabat di bidang transportasi, Menhub Budi menegaskan bahwa pengembangan transportasi massa seperti LRT dan sebelumnya Moda Raya Terpadu (MRT) memiliki peranan penting dalam mendukung upaya pemerintah untuk menyediakan transportasi yang cepat, ramah, dan terjangkau bagi masyarakat.
Selain itu, penggunaan transportasi massa juga berkontribusi dalam mengurangi emisi dari kendaraan bermotor.
“Ini bisa menjadi contoh bahwa ini bisa dilakukan di kota-kota lain. Dan yang penting adalah ini membentuk budaya baru di mana kita menghargai waktu, dan kita menjaga kebersihan (karena) dilarang makan dan minum (selama perjalanan LRT). Ini adalah budaya baru yang, Insya Allah, dapat diadopsi oleh masyarakat,” tambah Budi.
Untuk meningkatkan penggunaan transportasi publik secara luas, Menhub Budi menjelaskan bahwa pemerintah akan terus membangun infrastruktur transportasi yang menghubungkan berbagai titik, mulai dari timur, barat, utara, hingga selatan.
“Saya berpendapat bahwa penggunaan MRT dan LRT harus menjadi hal yang umum. Jadi, dari timur ke barat, utara ke selatan, semuanya harus terhubung, sehingga setelah turun dari MRT atau LRT, masyarakat dapat melanjutkan perjalanan menggunakan bus misalnya, sehingga mereka tidak perlu menggunakan mobil atau sepeda motor pribadi,” tambahnya.
LRT Jabodebek dijadwalkan untuk memulai operasional pada hari Senin dengan 18 stasiun, termasuk Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.
Selama bulan pertama, tarif perjalanan kereta tanpa masinis yang dioperasikan dan diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (INKA) ditetapkan sebesar Rp5.000 untuk seluruh rute layanan.
Setelah periode tarif flat berakhir pada September 2023, pemerintah akan menerapkan tarif maksimal Rp20.000 untuk perjalanan terjauh dan tarif di bawah Rp20.000 untuk perjalanan yang lebih pendek.
Skema tarif ini akan berlaku mulai awal Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024.
Tarif LRT Jabodebek telah diatur oleh Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.
Dalam peraturan ini, tarif dasar LRT Jabodebek ditetapkan sebesar Rp5.000 untuk 1 kilometer pertama, dan akan bertambah Rp700 per kilometer berikutnya.
Artikel ini ditulis oleh: