Warga menembus banjir yang merendam permukiman penduduk di kawasan Rawajati Kalibata, Jakarta, Selasa (8/3). Hujan yang mengguyur Bogor dua hari terakhir mengakibatkan banjir kiriman yang disertai sampah sehingga rumah terendam air setinggi dua meter. ANTARA FOTO/Reno Esnir/ama/16. *** Local Caption ***

Jakarta, Aktual.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengatakan banjir yang terjadi di Ibu Kota, bukan karena fenomena alam, melainkan ada sabotase dari bawahannya sendiri.

Dia menyebut jajaran anak buahnya tidak mengerti soal penataan air. Padahal hampir semuanya berstatus insinyur.

“Saya minta di rapat ini jangan anggap saya sebagai Gubernur. Ikutin istilah kampung saya kalau bodoh nurut, kalau pinter ngajar,” kata Ahok ketika rapat penanggulangan banjir di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (22/4).

Pernyataan Ahok ini, terkait dengan satu dari bawahannya, yakni Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, dinilai tidak menjalankan perintahnya untuk menertibkan pemukiman di bawah tol, di kawasan Ancol, Jakut.

“Pak Wali kalau saya suruh usir orang itu, wah ngeyelnya. Kalau ada warga disitu (kolong tol), dipindahin dong, apa susahnya sih, kenapa Bapak enggak jalani?” kata mantan Bupati belitung Timur itu.

Sebelumnya, Ahok menuding ada sabotase atas banjir yang terjadi di Jakarta dengan temuan potongan-potongan kulit kabel di gorong-gorong sekitar jalan Merdeka, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Namun, tudingan Ahok ini ternyata tidak terbukti benar.

Seperti diketahui, temuan potongan-potongan kulit kabel di gorong-gorong itu, berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, adalah karena adanya pencurian kabel yang sudah tidak terpakai di lokasi tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: