Nasionalisasi PT Freeport Indonesia (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Politikus senior Partai Amanat Nasional Amien Rais menyebut PT Freeport selama berdiri di Indonesia khususnya di tanah Papua telah melakukan tiga kejahatan. Tiga kejahatan itu diharapkan bisa diungkap.

Hal itu dikatakan Amien terkait kisruh rekaman antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Riza Chalid dan Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin, yang disadap secara ilegal oleh Maroef, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (14/12).

“Usut tuntas, jangan mundur. Hanya saja, yang kedua, mbah-nya (inti masalahnya) penting dikejar, bahwa Freeport itu melakukan tiga kejahatan yang penuh dengan skandal,” kata Amien.

Dia menjelaskan bahwa Freeport sudah setengah abad di Indonesia terlibat dalam skandal ekologi yang menghancurkan lingkungan di Papua. Terlebih, soal limbah atau tailing sudah miliaran ton dibuang ke Sungai Arafura, sehingga menjadi penuh polusi. Sungai yang tadinya hijau jernih, kemudian beberapa ratus kilometer persegi sudah tertutup.

“Menurut perhintungan, kalau limbah dibuang ke Jakarta, maka tanah Jakarta akan naik 5 meter lebih tinggi. Jadi sekali lagi Freeport menghina kita, menghancurkan lingkungan di Papua secara ugal-ugalan,” kata Amien.

Amien pun mengungkapkan bahwa Freeport melakukan pembangkangan pajak. “Saya yakin sekali ada triliunan yang nggak dibayar secara resmi, secara sah oleh Freeport pada pemerintah kita. Saya dulu pernah menulis ketika menjadi ketua MPR, bahwa Freeport itu bayar pajak lebih kecil dari rokok Gudang Garam atau Djarum, ini penghinaan luar biasa.”

Selain itu, ujar dia, PT Freeport pun selama ini telah melakukan kejahatan kemanusiaan. “Maka kalau DPR membuat Pansus Freeport, kemudian betul-betul bisa menghentikan kejahatan Freeport, itu tidak usah diperpanjang, saya kira nama DPR menjadi harum,” kata Amien.

Amien menekankan Amerika Serikat takkan bisa berbuat apa-apa kalau Indonesia memutus Freeport. Selama ini ada kesan AS akan mengamuk menghajar Indonesia kalau memutus Freeport. Namun ditegaskan Amie, di AS sendiri, Freeport tidak disukai.

“Maka saya betul-betul menginginkan supaya Pansus Freeport ini menjadi utuh jangan masuk angin. Kalau ada yang nyogok supaya melempem, supaya masuk angin jangan mau. Sebab ini adalah pertaruhan terakhir,” kata Amien.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Wisnu