Petani memanfaatkan air pasang Sungai Nior untuk membawa kelapa sawit hasil panen menggunakan perahu di kawasan Bram Itam, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Kamis (4/2). Sejumlah petani kelapa sawit dan pinang di daerah itu terpaksa menunggu masa air pasang untuk mengangkut hasil panen menuju tempat penampungan yang terletak sekitar empat sampai lima kilometer dari lokasi mereka karena belum tersedia akses jalan yang memadai. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/kye/16.

Jakarta, Aktual.com —  PT Kayung Agro Lestari, anak perusahaan PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Tbk membangun pabrik pengolahan kelapa sawit berkapasitas 2 x 45 ton/jam senilai Rp190 miliar di Kecamatan Matan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

“Sekarang tengah dibangun dan kemungkinan selesai tahap pertama pada Oktober 2016,” kata General Manajer PT Kayung Agro Lestari (KAL) Juli W Purba di Ketapang, Jumat (26/2).

Pada tahap pertama, yang tengah diselesaikan adalah pembangunan satu unit pabrik berkapasitas 1 x 45 ton/jam.

Saat ini, di areal tersebut terdapat pabrik mini dengan kapasitas 1 x 15 ton. Namun seiring semakin meningkatnya produksi tandan buah segar, maka kapasitas pabrik pengolahan juga diperbesar.

PT KAL mempunyai areal seluas 17.998 hektare. Kebun inti 9.937 hektare, plasma 2.709 hektare dan 3.844 hektare untuk kawasan konservasi.

Areal perkebunan yang terletak sekitar 70 kilometer dari Kota Ketapang itu, mulai beroperasi sejak tahun 2009. Penanamannya selesai pada awal 2014. Saat ini, sebagian tanaman sudah mulai produksi meski baru memasuki usia 3,5 tahun.

Jumlah produksi tandan buah segar sejak panen pada Juli hingga Desember 2014, sebanyak 10.075 ton. Tahun 2015, meningkat menjadi 54.293 ton. Diperkirakan pada tahun 2016 produksi naik lebih dari dua kali lipat menjadi 111.600 ton. Sedangkan untuk CPO, pada tahun 2014 sebanyak 1.677 ton, tahun 2015 menjadi 11.350 ton dan tahun ini diperkirakan 23.436 ton.

Seiring meningkatnya produksi baik kebun inti dan plasma, maka perusahaan membangun pabrik baru tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka