Jakarta, Aktual.com — Presiden RI, Joko Widodo hari ini Rabu (9/9) secara simbolik meresmikan Groundbreaking Light Rail Transit (LRT) Indonesia. Proyek ini nantinya akan dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) selaku kontraktor.
Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan menyebutkan,LRT ini sebagai solusi mengatasi kemacetan yang telah menjadi masalah serius di Jakarta.
Selain itu LRT merupakan moda transportasi massal berbasis rel yang ramah lingkungan. Proyek pembangunan LRT ini dilakukan secara elevated di atas tanah ruang milik jalan tol dan non-tol.
“Hal tersebut memungkinkan pembebasan lahan seminimal mungkin sekaligus mengoptimalkan lahan yang telah dimiliki oleh pemerintah,” kata Kiswo dalam acara Groundbreaking LRT, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Hal tersebut pun sesuai dengan hasil survei trafik yang dilakukan UDM dan Lapi ITB pada 2013 bahwa arus kemacetan kendaraan yang masuk ke DKI terbanyak berasal dari arah bekasi dan Cibubur, sebesar 64 persen.
Proyek ini kata Kiswo terdiri atas 2 tantangan dengan total panjang 83,6 km dimana masing-masing terdiri dari 3 lintasan pelayanan, yakni tahap 1 meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi-Cawang, Cawang-Dukuh Atas, dengan 18 stasiun dan panjang 42,1 km.
Kemudian lanjut Kiswo, proyek tahap II lintas pelayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol dengan panajng 41,5 km. Daya angkut harian dengan konfigurassi 6 train set adalah 24.000 PPHD head way 2 menit saat peak.
“Kecepatan operasi 60-80 km/jam. Power DC 1500 V,” jelas dia.
Terakhir, struktur prasarana, pondasi tiang pancang diameter 100 cm dan 80 cm, dimana pilar dan girder dari beton precast dan prestress. Ini bertujuaan agar pembangunannya cepat dan tidak terlalu menggangu tarik yang ada.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka