Pimpinan KPK Laode M Syarif (kiri) dan Agus Rahardjo (tengah) bersama PLH Kabiro Humas KPK Yuyuk Andrianti (kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers tentang Operasi Tangkap Tangan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4/2016). Dalam OTT yang dilakukan di Subang pada Senin (11/4), itu KPK telah menetapkan lima tersangka yakni Bupati Subang Ojang Suhandi, Mantan Kadis Kesehatan Subang Jajang Abdul Kholik yang menjadi terdakwa, istri Jajang, Lenih Marliani, Jaksa Pidana Khusus Kejati Jabar Devianti Rochaeni, Ketua Tim JPU Kejati Jabar yang menangani kasus Jajang dan Fahri Nurmallo terkait kasus dugaan suap rencana penuntutan dalam kasus penggelapan dana BPJS di Tipikor dan menyita uang sebesar Rp913juta.

Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menepis tudingan yang menyebut audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap pengadaan tanah RS Sumber Waras, terdapat unsur politis.

Dia tegaskan bahwa BPK melakukan audit atas pengadaan bernilai Rp800 miliar itu lantaran permintaan KPK. Permintaan tersebut disampaikan secara resmi saat KPK dipimpin oleh Ketua Plt pilihan Presiden Joko Widodo, Taufiqurrachman Ruki.

“Diputuskan meminta audit investigasi kepada BPK, sesuai dengan surat KPK 6 agustus 2015, KPK mengeluarkan surat perintah Nomor 65 Tahun 2015,” papar Agus, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III, di gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/6).

KPK kemudian, pada akhir September 2015 resmi menaikan status pengadaan tersebut dari pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket) menjadi penyelidikan. Kegiatan ini kemudian disokong oleh audit BPK, yang menyebut adanya penyimpangan dalam pengadaan RS Sumber Waras.

“(Selanjutnya) penyelidikan, dan berkoordinasi dengan tim audit BPK 10 Desember 2015, (mereka) menyampaikan paparan audit ivenstigatif BPK,” jelas Agus.

Agus menekankan kalau penanganan kasus tersebut belum berhenti. Pihaknya masih terus menggali informasi.

“Kami masih perlu informasi. Instansi salah satunya BPK, kalau perlu pimpinan menyaksikan diskusi penyelidik dengan teman-teman BPK,” pungkasnya.

 

Laporan: Zhacky

Artikel ini ditulis oleh: