Jakarta, aktual.com – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) belum menjadi prioritas pemerintah saat ini. Penegasan ini disampaikan Prasetyo di lingkungan Istana Kepresidenan, menanggapi isu yang berkembang terkait rencana pembentukan lembaga baru dalam rangka reformasi sistem penerimaan negara.
“Belum ada, belum. Saya belum lihat dan memang enggak ada [struktur BPN yang beredar],” ujar Prasetyo kepada wartawan, Selasa (17/6/2025).
Wacana mengenai pembentukan BPN sebelumnya sempat mencuat setelah beberapa pejabat pemerintah, termasuk dari Kementerian Keuangan, menyinggung pentingnya reformasi dalam sistem penerimaan negara. Namun, menurut Prasetyo, pembentukan lembaga baru tersebut masih berupa opsi, bukan kebijakan yang sudah diputuskan.
Ia menambahkan bahwa saat ini pemerintah lebih memfokuskan perhatian pada optimalisasi kinerja instansi yang sudah ada, khususnya Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai yang berada di bawah Kementerian Keuangan.
“Sekarang semua sedang konsentrasi teman-teman di Kemenkeu, Dirjen Pajak, dan Dirjen Bea Cukai yang baru. Mereka terus bekerja keras memperbaiki kinerja, memperbaiki sistem, memperbaiki pendataan,” ujarnya.
Prasetyo juga menekankan bahwa upaya meningkatkan penerimaan negara tidak identik dengan menaikkan tarif pajak. Pemerintah, katanya, lebih menekankan pada perbaikan sistem pendataan dan perluasan basis pajak.
“Kami harapannya supaya penerimaan kita di sektor pajak bisa meningkat. Tapi perlu saya garis bawahi bahwa bukan menaikkan tarif pajaknya ya. Jadi jangan dimaknai naik pendapatan pajak itu karena tarifnya naik. Bukan itu, jadi jangan salah,” tegasnya.
Dengan demikian, ia memastikan bahwa meskipun pembentukan BPN secara hukum dimungkinkan, saat ini belum menjadi kebutuhan mendesak. Pemerintah lebih memilih untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki lembaga-lembaga yang sudah ada untuk mengoptimalkan penerimaan negara tanpa menambah beban masyarakat.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano