Ilustrasi Penurunan Daya Beli Masyrakat (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengakui jika penurunan daya beli masyarakat memang benar adanya. Ia pun menjawab dengan tegas begitu ditanyakan mengenai hal ini oleh wartawan.

“Pasti (ada penurunan daya beli), nyata itu di depan publik,” tegas pria yang biasa disapa Cak Imin ini usai gelaran diskusi bertajuk ‘Prospek Indonesia Sebagai Pusat Keuangan Syariah Global’ di Jakarta, Jum’at (3/11).

Sebagai partai yang tergabung dalam koalisi pemerintah, ucapan Cak Imin sangat kontras dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang kerap berdalih terkait masalah ini. Pada penutupan Rakornas Kadin di Jakarta pada 3 Oktober lalu misalnya, Jokowi menyatakan bahwa penurunan daya beli terjadi karena adanya peralihan transaksi offline menuju online.

Cak Imin pun menegaskan bahwa Indonesia kini tengah menghadapi masalah yang sangat serius. Menurutnya, terdapat tiga masalah serius dalam bidang ekonomi, yaitu kemiskinan, penurunan daya beli, kemiskinan dan kesenjangan.

“Kemiskinan dan penurunan daya beli masyarakat itu lampu kuning. Lampu hampir merah kesenjangan,” jelasnya.

Lebih lanjut, mantan Menakertrans era Presiden SBY ini menyatakan bahwa semua permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan kebijakan ekonomi syariah. Oleh karenanya, ia pun berharap agar ekonomi syariah dapat ditingkatkan di Indonesia.

“Ekonomi syariah harus menjadi solusi ekonomi inklusif yang memberi peran setara berkeadilan bagi seluruh pelaku perekonomian nasional,” pungkasnya.

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby