Tak hanya itu, Frans juga dihormati menjadi pemimpin kultural dan tokoh masyarakat yang dinilai telah banyak memberikan teladan bagi masyarakat.

Suprianus, yang sangat menyayangkan pernyataan Viktor tersebut karena dinilai telah melukai hati masyarakat NTT, khususnya yang berada di wilayah Lamaholot, Flores Timur (Flotim).

Atas dasar itu, Suprianus justru menilai Viktor sebagai kandidat yang tidak memahami kultur yang ada di Lamaholot. Frans sendiri berasal dan dibesarkan di Flotim sehingga cukup memahami aspek-aspek sosial di wilayah tersebut. Sehingga tidak mungkin jika FLR tidak memahami budaya lokal.

“Kalau selama ini saya di Adonara, kebudayaan di sini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman. Dan sepertinya VBL tidak memahami kultur tersebut. Karena itu, VBL harus segera meminta maaf, khususnya kepada masyarakat Lamaholot,” tegas Suprianus.

Meskipun, Suprianus mengungkapkan, dirinya tahu kalau VBL ini tipe orang yang ceplas ceplos. Seperti diketahui, dulu omongan VBL pernah mengganggu kerukunan umat beragama.