Selanjutnya, kata dia, pada Senin (21/8) pihaknya sudah mengirimkan surat dan sudah diterima oleh pihak Istana Kepresidenan. “Kemudian meraka akan menjadwalkan, terakhir saya meminta kepada Pak Pratikno agar kemudian penjadwalan pertemuan Mbak Emil dengan Presiden itu bisa dilakukan setelah tanggal 25 atau sebelum Idul Adha.”

Namun, kata Dahnil, sampai dengan hari ini dan menjelang Hari Raya Idul Adha, pihaknya belum mendapat kabar lagi apakah kemudian Presiden berkenan menerima Emilda.

“Jadi, kami belum ada kabar sama sekali, kami lihat saja. Yang jelas pesan yang ingin kami sampaikan adalah pertama agar Presiden itu mendapatkan informasi yang cukup. Kemudian yang kedua tentu menyampaikan pesan terkait dengan suasana kebatinan Mbak Emil.”

Bahkan, kata dia, pada Senin (28/8) siang atau sebelum konferensi pers itu dilakukan, dirinya sudah kembali bertanya kepada Mensesneg Pratikno, namum belum mendapat jawaban apapun.

Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017 seusai shalat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga dia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu