Darmin-Sri Mulyani tak mampu genjot pertumbuhan. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Ekonom Indef, Abra Talattov menegaskan, peran pemerintah sepanjang tahun 2016 lalu terhadap pertumbuhan ekonomi bukan hanya minus kontribusinya, justru malah menjadi beban perekonomian.

Pertumbuhan ekonomi di bawan tim ekonomi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di 2016 hanya mencapai 5,02%. Angka ini disebut Presiden Jokowi sangat rendah. Darmin pun kabarnya sempat ditegur Jokowi.

Deretan gedung bertingkat terlihat dari gedung pencakar langit di Jakarta, Jumat (17/2/2017). Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh pada level 5,1% di tahun 2017. Target ini lebih tinggi dibandingkan capaian pertumbuhan ekonomi tahun lalu sebesar 5,02%. AKTUAL/Munzir
Deretan gedung bertingkat terlihat dari gedung pencakar langit di Jakarta, Jumat (17/2/2017). Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh pada level 5,1% di tahun 2017. Target ini lebih tinggi dibandingkan capaian pertumbuhan ekonomi tahun lalu sebesar 5,02%. AKTUAL/Munzir

“Jadi, tidak maksimalnya pertumbuhan ekonomi 2016 lalu itu turut disebabkan oleh rendahnya kontribusi belanja pemerintah, bahkan lebih jelek dibanding 2015 lalu,” tutur Abra kepada Aktual.com di Jakarta, Rabu (22/3).

Di tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan di 5,1%. Bahkan Jokowi berambisi mengejar pertumbuhan 6,1% di 2018. Persoalannya, kata dia, dengan tantangan ekonomi domestik dan global yang semakin berat, apakah realistis bagi pemerintah merealisasikan target tersebut? Apalagi tim ekonomi tak bekerja maksimal.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka