Jakarta, Aktual.com —  China melakukan devaluasi mata uang demi mendorong ekspor negaranya. Hal ini menyebabkan pelemahan terhadap mata uang negara lain yang sebagai mitra dagang China, termasuk Indonesia.

Mantan Menteri Bappenas, Armida Alisjahbana mengatakan dinamika perekonomian saat ini bergerak cepat. Tekanan eksternal mempengaruhi rupiah sejak 2012.

“Tapi kan intinya bagaimana bisa mengatasinya, supaya tidak terus begini. Langkah-langkah yang terkonsidasi untuk memitigasi faktor eksternal,” ujar Armida di gedung BPS, Jakarta, Rabu (12/8).

Lebih lanjut dikatakan dia, saat ini yang terpenting adalah kepercayaan pasar terhadap pemerintah. Sehingga kebijakan dan keputusan yang diambil pemerintah untuk stabilkan rupiah sangat ditunggu pasar.

“Harus jelas dan langsung kelihatan kebiajakannya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka