Jakarta, Aktual.com — Pidato Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDIP merupakan sinyal kuat untuk merekomendasikan pada Jokowi untuk memecat Rini Soemarno. Alasan Megawati sudah tepat karena memang pegelolahan BUMN di tangan Rini Soemarno sudah kehilangan roh nasionalisme dan sangat neolib.
Demikian disampaikan Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono yang diterima aktual.com di Jakarta, Senin (11/1).
“Rini Soemarno sungguh tidak mengerti filosofi dasar sebuah negara harus memiliki BUMN, di mana keberadaan BUMN adalah bentuk dari campur tangan/intervensi pemerintah dalam open market dan untuk melindungi ekonomi nasional, serta untuk menambah pemasukan penerimaan negara,” kata Arief.
“Perlu diketahui sebuah negara melakukan intervensi di pasar murni itu dari teori John Maynard Keynes, yang menyarankan negara ikut mengintervensi pasar yaitu saat Amerika Serikat mengalami the great depression akibat tidak adanya campur tangan pemerintah, nah campur tangan pemerintah itulah dalam bentuk BUMN,” kata dia lagi.
Misalnya lanjut dia, perbankan BUMN yang seharusnya lebih banyak melakukan fungsi intermediasi Bank untuk meningkatkan permodalan sektor UMKM, petani, nelayan, justru lebih banyak membiayai sektor korporasi.
“Apalagi selama Rini Soemarno menjabat Meneg BUMN, perbankan milik BUMN sudah digadaikan pada Perbankan China, dan telah melakukan persekongkolan busuk untuk menjual Aset vital negara seperti JICT dan TPK Koja dengan harga akal-akalan yang merugikan negara,” tegas Arief.
Apalagi tambah dia, rencana Meneg BUMN untuk melakukan privatisasi BUMN yang vital tahun 2016.
Jadi sudah sangat tepat kritik Megawati terkait pengelolaan BUMN oleh Rini Soemarno yang mirip pedagang dimana seharusnya BUMN instrumen negara untuk menyebarkan kesejahteraan, bukan untuk berbisnis semata-mata.
“Yang tidak boleh keluar dari koridor UUD 1945 pasal 33
Karena itu Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu mendesak agar Jokowi segera memecat Meneg BUMN Rini Soemarno, bila tidak BUMN yang merupakan Aset vital Negara akan ludes diobral murah oleh Meneg BUMN,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Editor: Arbie Marwan
