“Tapi mereka concern jika terjadi chaos dan rusuh, mereka akan merebut senjata dari polisi dan tentara yang berjaga. Sebab revolusi, pergantian kekuasaan atau kerusuhan untuk itu hanya bisa dilakukan ketika mereka sudah bisa menguasai persenjataan. Inilah yang akan berbahaya jika gerakan ini dimanfaatkan oleh kelompok pro ISIS,” beber Adhe.

(Wisnu)