Mamuju, Aktual.com — Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar akhirnya memutuskan untuk mengusulkan sembilan nama bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur Sulawesi Barat ke DPP Golkar untuk diproses lebih lanjut.

“Nantinya, dari sembilan nama ini DPP Golkar akan menetapkan satu nama untuk diusung menjadi calon gubernur dan satu nama calon wakil gubernur. Keputusan ini ditetapkan dalam rapat pleno penyampaian hasil penjaringan bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur Sulbar yang akan diusung oleh Golkar pada Pilgub Sulbar tahun 2017,” kata Sekretaris DPD Partai Golkar Sulbar, H.Hamzah Hapati Hasan di Mamuju, Minggu (29/5).

Rapat pleno ini dipimpin oleh Plt Ketua Golkar Sulbar Hamka B Kady didampingi oleh Sekretaris Golkar Sulbar Hamzah Hapati Hasan yang dihadiri oleh sejumlah petinggi Golkar Sulbar.

Meski demikian, masih ada beberapa nama yang berkasnya belum lengkap, makanya pihak panitia penjaringan masih memberikan kesempatan kepada para bakal calon gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk segera melengkapi berkas mereka secepatnya.

Hamka meminta kepada panitia penjaringan untuk lebih pro aktif menghubungi para calon yang belum melengkapi berkasnya.

“Alangkah baiknya dihubungi secara baik untuk segera melengkapi berkasnya. Karena kelengkapan berkas ini penting saat disampaikan ke KPU nantinya. Persyaratan administrasi dan persyaratan hukum adalah hal yang wajib dilengkapi saat pendaftaran di KPU nanti,” jelasnya.

Ketua panitia penjaringan Muslim Fattah melaporkan, dari 10 orang yang mendaftar, sebanyak sembilan orang yang mengembalikan berkas yaitu Enny Anggraeni Anwar, Suhardi Duka, Ahmad Taufan, Ali Baal Masdar, Muh Asri Anas, Salim S Mengga, Muhyina Muin, Kalma Katta, dan Yaumil RM. Satu orang tidak mengembalikan berkas yaitu Ajbar Abdul Kadir.

Dalam rapat tersebut, sejumlah petinggi Golkar Sulbar meminta agar dalam penentuan calon yang akan diusung oleh Golkar setidaknya melihat hasil survei.

Wakil Ketua Golkar Sulbar Marigun Rasyid mengemukakan, persyaratan layak tidaknya para bakal calon yang akan nantinya diusung oleh Golkar jangan hanya berdasar pada lengkapnya berkas, tetapi kami juga melihat dan mengedepankan hasil survei.

“Karena untuk apa berkas lengkap tetapi kondisi di lapangan tidak mendukung, hasil surveinya rendah,” ujarnya.

Wakil Ketua Golkar Sulbar lainnya, Damris, mengemukakan, selaku kader Golkar ia meminta agar rekomendasi calon gubernur dan wakil gubernur dari DPP nantinya lebih memprioritaskan kader.

“Kami meminta supaya DPP Golkar ini bisa mengedepankan kadernya. Kita harapkan orang Golkar-lah yang dibesarkan jangan orang yang mengkhianati Golkar yang diberikan kesempatan untuk mengendarai Golkar. Melihat dari apa yang terjadi di Sulbar, maka haruslah orang yang berkomitmen mau membesarkan partai Golkar,” katanya.

Sekretaris Partai Golkar Sulbar Hamzah Hapati Hasan mengatakan, semua aspirasi dari kader yang mengemuka para rapat ini akan ditampung dan disampaikan saat ia dipanggil oleh DPP Golkar untuk menyampaikan presentase atau penjelasan terkait pengusulan 9 nama calon gubernur dan wakil gubernur tersebut.

“Setelah nama-nama ini sampai di DPP, biasanya saya yang dipanggil untuk memberikan presentase di hadapan para pimpinan Golkar pusat. Makanya masukan dan saran dari teman-teman akan turut pula saya sampaikan nanti di DPP,” jelas Hamzah. Wakil Ketua DPRD Sulbar ini juga mengapresiasi penetapan nama-nama calon yang mendaftar, semuanya bisa diloloskan untuk diusulkan ke DPP Golkar.

Menurutnya, memang sejak awal pihaknya berharap agar semua yang mendaftar bisa diakomodir karena semuanya memiliki potensi dan pengaruh yang kuat di masyarakat.

“Memang sejak awal kami berharap semua bisa diusulkan ke DPP karena semua yang mendaftar memiliki potensi. Silakan DPP yang menentukan siapa yang terbaik di antara yang terbaik ini. Saya yakin DPP bisa menentukan siapa yang paling tepat, siapa yang terbaik dan bisa memenangkan pilgub nanti,” kata Hamzah.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan