Akademis/Pengamat Rocky Gerung menjadi pembicara pembicara dalam seminar Hardiknas dengan tema'' Tantangan  Kepemimpinan Nasional dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa" di Jalan TB Simatupang, Jakarta, Selasa (2/4/2018). AKTUAL/HO

Jakarta, Aktual- Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, proses pemakzulan Gibran dari kursi Wakil Presiden akan terus bergulir di DPR dan tidak bisa dibendung.

Menurut Rocky, Kekecewaan publik terhadap peristiwa di Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan Gibran menjadi wapres itu dipertegas oleh kajian akademik para purnawirawan TNI.

“Mereka kan melakukan kajian berbulan-bulan, jadi itu (desakan pemakzulan) bukan tiba-tiba datang karena balas dendam. Mereka dendam karena konstitusi dipermainkan,” ujar Rocky dalam podcast YouTube Deddysitorusofficial pada Rabu, 18 Juni 2025.

Ditanya Deddy Sitorus apakah pemakzulan itu akan terlaksana, Rocky yakin proses pemakzulan terhadap Gibran akan terlaksana.

“Pasti terlaksana karena itu unstoppable. Meski ini akan berperkara di DPR itu cukup panjang,” tandas Rocky.

Menurutnya, jika pemakzulan berjalan di DPR, maka para mahasiswa juga akan turun ke jalan kembali. Demontrasi, sebagai bagian dari tanggung jawab moral mereka terhadap bangsa.

Lalu, lanjut Rocky, gelombang demonstrasi akan makin banyak, dari seratus orang lalu menjadi ribuan.

“Lalu setelah itu, petinggi polisi atau pejabat membisiki Gibran supaya mengundurkan diri saja, karena gelombang penolakan dan tekanan publik makin kuat dan meluas,” paparnya.

Hal itu, kata Rocky, sangat mungkin terjadi. Pejabat yang dekat dan setia pada Jokowi dan keluarga, akan berubah arah dan sikap jika terjadi tekanan publik yang kuat ditambah perubahan konstalasi politik di DPR.

“Dulu Pak Harmoko gimana tidak dekatnya dengan Soeharto. Tetapi karena tekanan publik, DPR diduduki mahasiswa, akhirnya Harmoko berubah sikap meminta Soeharto mundur,” tegasnya.

Rocky juga yakin jika partai-partai yang tergabung dalam koalisi Prabowo akan membiarkan proses pemakzulan ini berjalan di parlemen. Bagi mereka, Gibran tidak lagi memberikan insentif politik. Karena publik dan media terus membuka berbagai masalah Jokowi dan keluarga.

“Apalagi ketua kabinet, Presiden Prabowo tidak memberikan sinyal dan tidak mempermasalahkan itu (pemakzulan Gibran) kalau pun ada hanya sinyal kecil. Tapi dia menilai itu adalah aspirasi yang harus dihargai dari para purnawirawan,” paparnya.

Menanggapi pernyataan Rocky, Deddy Sitorus mengatakan, dalam sejarah ada beberapa presiden seperti Soekarno, Soeharto, Habibie dan Gus Dur yang jatuh dari kursi presiden tanpa mekanisme konstitusi.

“Dan ini yang mu dijatuhkan hanya sekelas  wakil presiden. Berarti lebih mudah ya,” tandas Deddy. ***

 

Artikel ini ditulis oleh:

M. Malik