Jakarta, Aktual.com-Juru Bicara Presiden Johan Budi menegaskan Oprasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar oleh Polda Metro Jaya di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), bukan merupkan peristiwa yang di desain. Tanggapan Johan menampik anggaran sebagian pendapat yang menilai peristiwa OTT dengan barang bukti Rp17 juta tidak wajar.

Terlebih dengan barang bukti yang tidak signifikan itu Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavoan sampai hadir di lokasi.

“Sebenarnya apa yang dilakukan polisi itu tidak didesain. Hari itu ada ratas yang membahas tentang bidang hukum. Salah satu fokusnya bidang hukum adalah soal penghapusan pungli. Karena itu dalam ratas sempat mengemuka untuk dibentuk semacam satuan tugas, karena menurut Presiden bahwa pungli ini meresahkan masyarakat,” ujar Johan Budi saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/10).

Johan menambahkan kedatangan Presiden ke lokasi merupakan bukti komitmenya terhadap pemberantasan korupsi dan penghapusan pungli.

“Jadi konteksnya di dalam ini adalah, bukan Presiden datang, bukan OTTnya. Presiden menunjukkan komitmen pemerintah yang sekarang itu serius, komitmen, jangan dibilang kecil ya. Dan itu Presiden menerima banyak laporan dari masyarakat, ngurus izin ini, itu. Dan kemarin kan tegas kan statemennya,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh: