Taujih Syeikh DR Yudi Latif (kiri) bersama Khodim Zawiyah Arraudhah Al Akh Muhammad Danial Nafis (kanan) saat acara Kajian Spesial Ramadhan di Zawiyah Arraudah, Jalan Tebet Barat VIII, No 50, Jakarta Selatan, Minggu (4/6/2017). Dalam kajian Spesial Ramadhan ini yang bertamakan "Pancasila dalam Tasawuf Islam". AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Yudi Latif meminta semua pihak agar membangkitkan rasa persatuan bangsa untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara Indonesia.

Karenanya dia menganjurkan agar bangsa Indonesia meresapi dan memaknai Pancasila sebagai titik temu atas segala perbedaan.

“Pancasila itu adalah dari kita, tentang kita dan untuk kita. Pancasila itu titik temu yang mempersatukan segala warna. Pancasila itu titik pijak dimana Indonesia didirikan,” kata dia di Jakarta, Selasa (1/8).

Saat ini dia menilai tidak sedikit anak bangsa yang kehilangan rasa kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Karenanya lima pokok yang mesti dilakukan oleh UKP-PIP.

Pertama: UKP-PIP akan bekejasama dan memanfaatkan instrumen yang ada, guna menyamakan pandangan tentang pancasila. Mereka akan menerbitkan dokumen otentik persidangan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK).

“Masih banyak miss presepsi tentang pancasila diantara kita. Karena banyak sekali distorsi sejarah. Contonya masih ada diantara kita yang mengkhawatirkan pancasila itu bisa menggantikan agama. Padahal agama dan pancasila tidak bisa diperbandingkan karena hal itu sangat berbeda, meskipun keduannya tidak bisa dipisahkan. Kemudian terjadi perbedaan pemahaman menyangkut hari pancasila dan lainnya,” tutur dia.

Kedua; UKP-PIP akan mendorong kebersamaan dan menanamkan hakihat pancasila kepada generasi muda melalui pendidikan di Kampus. Kemudian upaya ini juga diharapkan mampu meredam inklusifisme kelompok.

Ketiga; yang sangat penting adalah mendorong keadilan soaial. Yudi Latif menilai akan sangat susah mewujudkan nilai-nilai kebersamaan dalam kemajemukan ditengan kesenjangan soaial yang begitu lebar.

Keempat: UKP-PIP akan melakukan pelembagaan nilai-nilai pancasila, dimana pada institusi ekonomi, politik dan budaya mempunyai indikator realisasi pancasila.

Terakhir yakni unsur keteladanan. Ditengan krisis kepercayaan dan saling menjatuhkan sesama anak bangsa, akan menghacurkan bangunan suatu negara.

“Orang-orang mengatakan pancasila itu baik tapi teladannya mana? Kita lebih cenderung mempermasalahkan hal yang sepeleh dan malah kehilangan kebanggan terhadap identitas nasional. Kebanyakan saling tidak percaya dan saling sikut satu sama lain. Makanya kita harus mengarusutamakan pancasila dan praktik kebaikan diruang publik,” pungkasnya.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Andy Abdul Hamid